Rekomendasi ketiga yakni Airlangga bersama Partai Golkar menyelenggarakan "Program Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat di seluruh Indonesia". Langkah itu dilakukan tentu saja demi memenangkan Pemilu 2024 dan Pilpres 2024.
Selain itu, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menerima rekomendasi dari eksponen Partai Golkar yang tergabung dalam Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Menurut Ridwan ada sejumlah tokoh potensial yang bisa menggantikan posisi Airlangga, apabila Munaslub terwujud.
Ia lantas menyebutkan sejumlah figur, mulai dari tokoh Golkar yang kini menjabat di pemerintahan, semisal Menko Maritim dan Invesitasi sekaligus Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan.
"Orang yang duduk di pemerintahan, super hebat, siapa yang selevel oleh Pak Airlangga, ya Opung Luhut Binsar Pandjaitan, itu kalau mau dilihat yang super hebat. Kalau Airlangga dibilang tadi menko ya kalau menko itu kan sekarang dia bantu apa itu, marinves, investasi," kata Ridwan.
Desakan Gelar Munaslub Untuk Ganti Airlangga
Salah satu tokoh senior Golkar Lawrence T.P Siburian meminta DPP Golkar menggelar musyawarah munaslub untuk mengganti Airlangga Hartanto. Dia mengungkap beberapa alasan Munaslub dapat digelar untuk mengganti Airlangga, salah satunya elektabilitas Golkar yang mengalami tren penurunan tajam dari sejumlah hasil lembaga survei.
Lawrence juga menyinggung ambisi politik Airlangga Hartarto yang memaksakan diri sebagai capres sangat tidak realistis. Hal itu seiring dengan kecilnya popularitas dan elektabilitas Airlangga dalam berbagai survei terakhir.
Airlangga disebut belum melakukan apa-apa sejak diputuskan sebagai capres Golkar. Menurut Lawrence, Airlangga selama menjabat hanya memberikan kesempatan bagi orang-orang dekatnya yang menjadi kurang baik bagi organisasi Golkar.
Baca Juga: Dear Calon Presiden, Luhut Titip Program Jokowi Ini Dilanjutkan: Nggak Boleh Ditawar!
"Sejak semula Pak Airlangga jadi menteri merangkap Ketum Golkar, saya sampaikan ke beliau, sebaiknya beliau pilih salah satu saja. Apakah menteri atau ketum partai. Karena karakter menteri dan ketum partai berbeda," ujar Lawrence dalam forum 'Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar' di Hotel Sultan, Jakarta pada Rabu (12/7/2023).