Penghuni rusun juga diberikan beragam kusrur dan bantuan untuk membuka usaha sendiri. Rusun Marunda juga dilengkapi dengan puskesmas, PAUD, lahan berkebun, budidaya lele hingga ruang komputer dan olahraga.
Setelah pengelolaannya ditata, Rusun Marunda diperluas menjadi 26 blok yang terdiri dari tiga kluster.
Selain warga relokasi bantaran kali, penghuni rusun juga diprioritaskan untuk warga yang tinggal di kolong tol, korban penggusuran di sejumlah lokasi, hingga mereka yang tinggal di ruang terbuka hijau milik Pemprov DKI Jakarta.
Di era Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Rusun Marunda menjadi pusat penataan warga miskin di DKI Jakarta.
Kontributor : Damayanti Kahyangan