3 Kasus Penggunaan Gas Air Mata Oleh Polisi Melawan Warga, Terbaru di Pulau Rempang

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 08 September 2023 | 17:07 WIB
3 Kasus Penggunaan Gas Air Mata Oleh Polisi Melawan Warga, Terbaru di Pulau Rempang
Aparat TNI-Polri menembak gas air mata di Pulau Rempang, Batam. (tangkapan layar/ist)

Kasus penggunaan gas air mata oleh pihak kepolisian kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, bentrok antara masyarakat dengan penegakan hukum yang berujung dengan penembakan gas air mata terjadi di Pulau Rempang.

Sejumlah warga Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau terlibat bentrok dengan petugas gabungan pada saat pengamanan pengukuran lahan untuk pengembangan proyek Rempang Eco City, Kamis (7/9/2023).

Namun, Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Irjen Tabana Bangun sudah memastikan bahwa bentrok tersebut sudah berstatus kondusif setelah warga Rempang memilih untuk kembali ke rumah masing-masing pada pukul 20.30 WIB.

Sebelum viralnya kasus bentrok Pulau Rempang yang berujung pada penembakan gas air mata ini, ada beberapa kasus penggunaan gas air mata oleh polisi, apa saja? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Tragedi Kanjuruhan

Di tahun 2022 lalu, sempat terjadi tragedi yang meninggalkan luka mendalam sepanjang sejarah sepak bola Indonesia. Pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu, terdapat insiden yang menyebabkan ratusan korban meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan Malang.

Insiden tersebut terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya dilaksanakan. Saat itu, Arema FC kalah 2-3 melawan Persebaya.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjelaskan bahwa suporter tim Arema FC merasa kecewa karena tim andalannya kalah dalam pertandingan. Mereka pun kemudian turun langsung ke lapangan dan berusaha mencari para pemain dan ofisial untuk melampiaskan kekecewaannya.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata karena para suporter dinilai anarkis. Aremania (sebutan pendukung bola Arem) menyerang para petugas kepolisian sampai merusak sejumlah fasilitas yang ada di stadion.

Baca Juga: Kronologi Bentrokan Pulau Rempang, Berawal dari Sengketa Lahan Rempang Eco City

Hal tersebut membuat kondisi semakin runyam hingga akhirnya ratusan nyawa melayang karena berdesak-desakan, buntut dari penembakan gas air mata oleh pihak kepolisian.

Dago Elos

Bentrokan antara warga dan polisi pecah di kawasan Dago Elos, Kota Bandung pada Senin (15/8/2023) malam. Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah warga terluka. Bahkan diketahui polisi mendobrak masuk ke dalam rumah warga hingga menembakkan gas air mata.

Bentrok yang terjadi dimulai dari aksi blokir ruas Jl Ir. H Juanda atau Jl Dago ini bermula pada saat warga mendatangi Polrestabes Bandung pada Senin siang di hari yang sama. Saat itu, warga Dago Elos hendak membuat laporan terkait dengan dugaan tindak pidana.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Tim Advokasi Dago Elos, sampai malam WIB, selama mereka menunggu berjam-jam di Polrestabes Bandung, laporan warga tersebut tidak diterima. Warga yang merasa kesal kemudian meninggalkan Polrestabes Bandung saat itu juga.

Saat berada di depan Terminal Dago, warga yang merasa kesal tersebut melakukan aksi dengan memblokade jalan hingga akhirnya polisi datang ke lokasi. Mereka pun melakukan negosiasi dan berbuah kesepakatan perwakilan warga siap kembali ke Polrestabes Bandung.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI