Kronologi Polisi Lalu Lintas Maki Pemotor 'Monyet', Siapa yang Salah?

Jum'at, 15 September 2023 | 17:32 WIB
Kronologi Polisi Lalu Lintas Maki Pemotor 'Monyet', Siapa yang Salah?
Anggota Polantas terekam kamera ponsel warga berbicara kasar kepada pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. [Bidik layar]

Suara.com - Kelakuan oknum anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Inspektur Polisi Dua alias Aipda Abdullah tak mencerminkan citra seorang polisi sebagai pengayom masyarakat.

Sebab, Aipda Abdullah ketahuan memaki seorang pemotor kala melakukan tilang. Tak tanggung-tanggung, Abdullah menyebut sosok pemotor tersebut dengan makian 'monyet'.

Insiden tersebut tertangkap kamera dan diunggah oleh istri si pemotor melalui TikTok.  Sang istri mengaku bahwa suaminya itu tak salah apa-apa namun ditilang hingga dimaki Polantas.

Lantas, siapa yang salah? Mari simak kronologi selengkapnya.

Kronologi Aipda Abdullah maki pemotor

Aipda Abdullah kala itu bertugas di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakata Pusat, selasa (12/9/2023) sekiranya pukul 07.30 WIB. 

Abdullah kala itu mendapati pemotor diduga melanggar aturan lalu-lintas dan melakukan penilangan. Sontak, si pemotor diminta menepi dan Abdullah mencecarnya dengan segudang pertanyaan.

"Mohon maaf sebelumnya saya tidak pernah benci polisi, baru kali ini ketemu polisi modelan begini," tulis istri pengendara melalui akun TikToknya.

Sang istri mengaku bahwa suaminya tiba-tiba ditilang meski tak melakukan kesalahan.

Baca Juga: Maki-maki Pengendara Motor, Oknum Polisi di Cikini Akhirnya Berujung Minta Maaf

"Suami berangkat kerja seperti biasa. Sekitar pukul 7.45 di lampu merah dekat kantornya diminta minggir oleh pak pol," lanjut perempuan itu.

"Karena gak ngerasa salah apa-apa akhirnya suami minggir," sambungnya.

Si pemotor akhirnya berunding dengan polisi lantaran ia harus bergegas mengantar roti ke tempat kerjanya. Namun nahas, Abdullah masih punya urusan dengan si pemotor dan tetap mencecarnya dengan segudang pertanyaan.

Abdullah sontak meminta dengan paksa STNK dan SIM si pemotor. Si pemotor juga menjelaskan bahwa dirinya telah memperpanjang STNK. Namun setelah ia sadari, yang ia perpanjang adalah STNK mobilnya, bukan untuk motor.

Pemotor belum perpanjang STNK, polisi kadung ngegas

"Suami jawab 'sudah'. (Ternyata yg baru diperpanjang adalah STNK mobil, yang motor belum). Pak pol minta suami saya serahkan SIM dan STNK," lanjut sang istri pemotor.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI