Suara.com - Merek pakaian ternama Zara baru-baru ini menyita perhatian publik melalui iklannya yang dinilai menghina korban genosida di Gaza, Palestina.
Akibatnya, toko Zara menjadi target pelampiasan amarah para pendukung Palestina.
Hal tersebut terjadi di toko Zara di Montreal, Kanada.
Melansir dari media Turki, Sabah, para pendukung Palestina mencorat-coret bagian kaca toko Zara dengan menggunakan cat semprot merah.
Aksi mereka diabadikan melalui rekaman video berdurasi 48 detik.
"Di Montreal, Kanada, pendukung Palestina menulis "Gaza" dan "Bebaskan Palestina" dengan cat semprot merah di pintu toko Zara," demikian keterangan yang disampaikan melalui akun X resmi Sabah dikutip Suara.com, Selasa (12/12/2023).
![Pendukung Palestina mencoret tulisan Zara dan menggantikannya dengan Gaza usai munculnya iklan yang dinilai menghina korban genosida Gaza. [X.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/12/55130-toko-zara-montreal-dicorat-coret-pendukung-palestina.jpg)
Dalam video terlihat kaca toko Zara yang dimaksud dipenuhi coretan cat semprot merah.
Para pendukung Palestina menuliskan mencoret tulisan ZARA dan menggantikannya dengan tulisan GAZA.
Kemudian, ada juga tulisan Free Palestina dan Free Palestina dengan ukurang yang cukup besar.
Baca Juga: Termasuk Orang Terkaya Dunia, Kekayaan CEO Zara Amancio Ortega Tembus Rp1.000 Triliun
Tidak ada satu pun kaca yang terlewatkan sebagai sasaran amarah dari para pendukung Palestina di Montreal, Kanada.
![Pendukung Palestina mencoret tulisan Zara dan menggantikannya dengan Free Palestine usai munculnya iklan yang dinilai menghina korban genosida Gaza. [X.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/12/73270-toko-zara-montreal-dicorat-coret-pendukung-palestina.jpg)
Apa yang Dilakukan ZARA?
Sebelumnya, akun Instagram resmi Zara mengunggah iklan untuk koleksi pakaian mereka.
Iklan yang dimaksud memperlihatkan seorang model berlatar manekin dengan anggota tubuh yang hilang dan patung-patung dibungkus warna putih.
Banyak pihak yang menuding iklan tersebut seolah menghina penderitaan warga Gaza akibat serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh Israel.

Namun, mengutip Reuters, Inditex, pemilik Zara, berdalih bahwa hal tersebut merupakan bagian dari prosedur normal sebagai penyegaran konten.