Suara.com - Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin tetiba mengunggah kalimat yang menuding Menteri BUMN Hoaks.
Dalam unggahan di akun Twitterya, Selasa (6/2/2024), Cak Imin menyebut bahwa Menteri BUMN menyebar hoaks atas nama AMIN.
"Menteri BUMN menyebar hoaks tentang BUMN atas nama AMIN," tulisnya.
Bila dirunut, konteks tersebut bermula dari tersebarnya sebuah berita rilis mengenai kegiatan diskusi yang digelar di rumah Koalisi Perubahan di Jalan Brawijaya X No. 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu lalu.
Dalam diskusi tersebut salah seorang tokoh koperasi Indonesia Suroto PH menyebut bahwa bila paslon AMIN terpilih bisa jadi momentum untuk membuat perubahan terutama menempatkan koperasi sebagai subyek.
"Kalau mau radikal-radikal, BUMN-kan koperasi. Dalam UU, seluruh BUMN berbadan hukum PT, sekarang ubah badan hukumnnya menjadi badan hukum koperasi," ujar Suroto PH.
Pernyataan yang kemudian disebarkan sebagai rilis itu kemudian dikaitkan bahwa narasi itu keluar dari paslon AMIN.
Di kemudian hari isu tersebut dimintakan tanggapan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Di hadapan awak media, Erick Thohir menyebut bahwa bila ada pandangan BUMN diubah menjadi koperasi adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Baca Juga: Bosnya Dibilang Sebar Hoax, Anak Buah Erick Thohir Serang Balik AMIN
Salah satu dampaknya akan banyak pengangguran yang muncul.
"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubuarkan dan diganti dengan koperasi maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan kerja. Sangat tak masuk akal," terangnya merespon pertanyaan awak media.
Belakangan, Erick Thohir kembali menanggapi tudingan bahwa ia menyebar hoaks terkait BUMN yang dikoperasikan oleh paslon AMIN.
Menurutnya, kapasitasnya saat itu hanya menjawab apa yang ditanyakan dan tidak menyinggung soal paslon AMIN.
"Saya kan hanya menjawab dan merespon wartawan. Yang nanya bahwa pendapat itu dari tim AMIN kan wartawan saya hanya merespon," jawabnya.
Lebih lanjut ia meminta agar tim dari paslon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk membuat klarifikasi terkait tindakan timnya yang membuat ide tersebut.