Hal ini tercermin dari banyaknya anak yang berhenti sekolah pada usia yang sangat muda, serta tingginya angka putus sekolah di bangku SMA dan SMP.
"Salah satu yang terendah dimana angka lama belajar sekolah itu di bawah 12 tahun," kata Lucky.
5. Pengaruh Budaya dan Ekonomi
Lucky Hakim juga menyoroti pengaruh budaya dan ekonomi terhadap tingginya tingkat perceraian di Indramayu. Banyak orang tua yang memilih untuk menikahkan putri mereka pada usia yang masih sangat muda, dengan alasan untuk membebaskan diri dari tanggung jawab orang tua.
Fenomena ini menciptakan tren di masyarakat, di mana pernikahan usia dini seringkali dipicu oleh hubungan seks diluar nikah dan kehamilan yang memaksa pemberian dispensasi dari Departemen Agama.
"Banyak yang pernikahan usia dini itu memang mereka pacaran dan sengaja melakukan hubungan seks diluar nikah supaya hamil, ketika hamil maka Departemen Agama harus memberikan dispensasi untuk dinikahkan," ungkap Lucky Hakim.
"Nikahkan enggak boleh kalau di bawah umur, tapi ketika sudah hamil maka harus dinikahkan. Karena dispensasi kalau nggak hamil nggak boleh nikah," lanjutnya.
Dalam rangka menangani masalah kompleks ini, perlu adanya upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, perlindungan anak, serta penegakan hukum yang adil dan berkeadilan.
Baca Juga: Innalillahi, Ulama Besar Indramayu Buya Syakur Yasin Meninggal Dunia