"Curangnya dalam konteks apa dulu ini. Kalau penggelembungan suara mungkin betul yang disampaikan prof Mahfud MD. Tapi kalau permainan kotor yang terdesain secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM) kan memang sudah jelas," kata salah satu netizen.
"KPU gimana bisa curang, dia kan cuma alat, yang curang ya dalangnya," kilah lainnya.
"Nah ini, presidennya yang powerpoll, pantes udah jelas pemenangnya," tuding lainnya.
Terlepas dari dugaan curang di tingkat KPU, sejauh penghitungan suara Pilpres, paslon nomor urut 2, Prabowi-Gibran paling unggul dengan perolehan 57,5 juta suara atau sekitar 58,68 persen.
Urutan kedua adalah paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin dengan perolehan 23,7 juta suara atau berkisar 24,25 persen.
Paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud meraih 16,7 juta suara dengan nilai 17 persen suara.