Suara.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mecatat setidaknya terdapat tujuh peristiwa kekerasan yang terjadi di Tanah Papua sepanjang bulan Januari hingga Februari 2024.
Koordinator Kontras, Dimas Bagus Arya mengatakan tujuh peristiwa itu berupa kasus penembakan, penyiksaan, serta penangkapan sewenang-wenang.
Kasus kekerasan paling banyak terjadi di Provinsi Papua dan Papua Tengah. Kasus pertama terjadi pada 6 Januari 2024.
Dimas mengatakan, kekerasan penganiayaan warga sipil itu dilakukan oleh prajurit TNI dengan inisial Pratu A saat Dewan Adat Grime Nawa menyerahkan dokumen pernyataan sikap pasca konlik yang terjadi di Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura.
Dalam tuntutannya, salah satu poin meminta agar TNI memberi hukuman berat atau pemecatan kepada Pratu A yang melakukan pembunuhan terhadap Daud Bano warga Kampung Kwansu.
Peristiwa kekerasan kedua terjadi pada 23 Januari 2024 di Intan Jaya, Papua Tengah. KontraS mendapati adanya kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang prajurit TNI kepada seorang warga sipil.
"Anggota TNI diduga membunuh seorang warga sipil bernama Meiklas Nambagani, seorang pemuda berumur 23 tahun di kampung Bilogai, Intan Jaya," kata Dimas dalam konferensi pers di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2024).
Kemudian, peristiwa ketiga pada 27 Januari juga terjadi di Intan Jaya, Papua Tengah. Seorang prajurit TNI dilaporkan menembak dua orang warga sipil.
Satu orang warga tewas di lokasi kejadian tanpa sempat dilarikan ke puskesmas terdekat.
Baca Juga: Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota TPNPB-OPM Jukius Tabuni! Begini Kronologinya
"Warga yang tewas adalah Yusak Sondegau dia kehilangan nyawa pada 21 Januari 2024. Menurut beberapa saksi, peluru bersarang di panggungnya," tutur Dimas.