Dari pemeriksaan kepolisian, pelaku mengaku bahwa ia menghabisi nyawa buah hatinya saat di luar rumahnya terdengar suara orang mengaji. Dugaan polisi, waktu kejadian menjelang adzan subuh.
“Saat itu keterangan pelaku dia membunuh ada mendengar suara ngaji, kami perkirakan jam 4 subuh pembunuhan terjadi,” kata AKBP Firdaus.
MAS menurut Firdaus langsung menghubungi sanak keluarganya, NA untuk berkunjung ke rumah korban.
![Bocah laki-laki berinisial AAMS (5) ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan Summarecon Bekasi Cluster Burgundy Blok RAA 9, Harapan Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024). [Suara.com/Mae Harsa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/03/07/67395-pembunuhan-anak-di-bekasi.jpg)
“Ternyata memang benar dilihat oleh saksi NA anak tersebut sudah berlumuran darah tergeletak di lantai 2,” ucap Firdaus.
Firdaus menerangkan, pihaknya bekerja sama dengan tim psikolog dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bekasi memeriksa kondisi kejiwaan tersangka.
Dari hasil pemeriksaan, diduga tersangka mengidap gangguan kejiwaan Skizofrenia.
“Hasil dari pemeriksaan terhadap pelaku, ini (insiden oembunuhan) akibat dari adanya kalau dari hasil psikologi, pelaku ini terindikasi Skizofrenia,” ujarnya.
Adik Korban Jadi Saksi
Saat pelaku menghabisi anak pertamanya, adik korban yang masih berusia 2 tahun diduga menyaksikan peristiwa memilukan tersebut. Adik korban diduga berada di TKP saat sang ibu menusuk kakaknya sebanyak 20 kali hingga tewas.
Baca Juga: Bocah di Bekasi Tewas Ditusuk 20 Kali saat Tidur, Ibu di Bekasi Terancam Hukuman Ini
“Mereka (korban dan adik) sama satu kamar kalau gak salah keterangannya. Tapi kita nanti akan meminta keterangan dari si pelaku detailnya seperti apa, karena itu tugasnya tim forensik untuk mengetahui motifnya lebih detail,” kata Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian.