Untuk diketahui, sebelumnya pernah muncul seruan boikot Starbucks di Indonesia karena dikritik menyumbangkan dana kepada organisasi yang mendukung Israel dan Zionisme.
Apalagi CEO Starbucks, Howard Schultz, pernah menyatakan dukungannya terhadap Israel dan menyebutnya sebagai "tanah air Yahudi."