Dalam perjalanannya, Vina dan Eki dibuntuti oleh segerombolan geng motor. Tepat di depan SMPN 11 Kota Cirebon gerombolan geng motor tersebut mulai melempari Vina dengan batu.
Gerombolan geng motor tersebut kemudian mengejar Vina dan Eki. Komplotan itu berhasil menghentikan laju Vina dan Eki, namun rekan mereka berhasil meloloskan diri.
Vina dan Eki sempat terjatuh akibat hilang kendali di dekat Jembatan Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Setelahnya, sejoli ini dianiaya di tempat sepi di depan SMPN 11 Kota Cirebon oleh pelaku hingga tewas. Para pelaku juga sempat melakukan pemerkosaan terhadap Vina.
Usai keduanya tak bernyawa para pelaku meyeret jasad sejoli ini ke jembatan layang tersebut, agar terkesan sebagai korban kecelakaan.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan, penangkapan terkendala identitas asli para pelaku.
Sejak 2016, kata dia, saksi yang diperiksa polisi tidak mengetahui identitas asli tiga buron ini. Termasuk delapan orang rekan pelaku yang telah ditangkap dan divonis penjara.
"Terkait identitas, baik itu berdasarkan pemeriksaan saksi maupun fakta di persidangan, kami baru menemukan yang namanya inisial yaitu Dani, Andi, dan Pegi alias Perong. Apakah itu nama asli atau nama samaran, ini masih kami telusuri," ujar Jules.