"Klarifikasi dari pihak perusahaan insiden ini sama seperti kejadian yang terjadi seperti tahun 2016 yang lalu," tandasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Syamsul Bahri mengungkapkan, ledakan tersebut diduga berasal dari rapture disc yang berada di cerobong reaktor berbentuk lempengan/valve berfungsi sebagai safety reales preesure untuk reaktor dalam memproduksi formaline liquid.
"Ketika reaktor mengalami beban over, sehingga eapture disc pecah yang menimbulkan suara seperti ban truk pecah yang menyebabkan kegiatan produksi berhenti secara otomatis," katanya dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Senin (3/6/2024).
Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, Syamsul mengungkapkan pihaknya belum melakukan investigasi. Ia mengaku masih menunggu tim perusahaan untuk mengetahui rapture disc mana yang mengalami ledakan.
"Penyebab terjadinya ledakan belum bisa diketahui karena belum dilakukan investigasi karena kondisi tidak memungkinkan dan belum adanya pihak safety dari perusahaan," pungkasnya.