Wanita Gaza Terpisah dengan Bayi Kembar Tiganya karena Perang, Kini Khawatir Akan Mati Tanpa Mereka

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 19:47 WIB
Wanita Gaza Terpisah dengan Bayi Kembar Tiganya karena Perang, Kini Khawatir Akan Mati Tanpa Mereka
Ilustrasi rumah sakit. [Egyptian Health Ministry / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebaliknya, pasangan itu telah dipindahkan sembilan kali oleh serangan udara Israel atau perintah evakuasi dan suaminya Saleh hanya melihat foto -foto Saida.

"Saya ingin melihat putri saya, saya sangat menderita karena terpisah darinya", katanya menangis.

Hanane Bayouk juga telah dipaksa dari rumahnya dan sekarang tinggal di kemah pemindahan orang di selatan, berbagi tenda dengan mertuanya.

"Itu membuatku gila. Butuh waktu lama untuk hamil, dan sekarang aku menangis sepanjang waktu," katanya kepada AFP pada salah satu hari langka yang bisa dia lewati di jaringan telepon Gaza yang berjuang.

"Kadang -kadang, saya pikir saya ingin anak perempuan saya kembali ke Gaza sebelum saya mati karena saya tidak pernah menciumnya, tetapi kemudian saya mendapatkan diri saya dan mengatakan pada diri sendiri bahwa mereka lebih baik untuk aman dari perang," katanya.

Kembali di Maqased, Direktur Unit Perawatan Intensif Neonatal Hatem Khammach mengatakan bahwa dalam waktu normal, tidak akan ada ruang untuk menjaga Nour, Najmeh, dan Najoua begitu lama.

Tetapi jumlah kelahiran di rumah sakit telah jatuh tajam karena Israel berhenti mengeluarkan izin perjalanan kepada ibu dari Gaza dan memangkas jumlah yang diberikan kepada para ibu dari Tepi Barat yang diduduki.

Dengan lebih banyak pos pemeriksaan ditutup lebih sering, bahkan mereka yang memiliki izin berjuang untuk mengakses perlakuan spesialis di Yerusalem.

"Sebelum perang, kami memiliki tujuh atau delapan bayi Gaza di departemen kami, yang dapat menampung 30 sekaligus," kata Khammach.

Baca Juga: Kantor Desa Mirip Istana Garuda IKN Ada di Pulau Apa? Cek Lokasinya di Google Maps Yuk!

Sejak Oktober, tidak ada yang datang, "dan banyak orang sakit dari Tepi Barat tidak dapat menghubungi kami".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI