Wanita Gaza Terpisah dengan Bayi Kembar Tiganya karena Perang, Kini Khawatir Akan Mati Tanpa Mereka

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 19:47 WIB
Wanita Gaza Terpisah dengan Bayi Kembar Tiganya karena Perang, Kini Khawatir Akan Mati Tanpa Mereka
Ilustrasi rumah sakit. [Egyptian Health Ministry / AFP]

Kembali di Maqased, Direktur Unit Perawatan Intensif Neonatal Hatem Khammach mengatakan bahwa dalam waktu normal, tidak akan ada ruang untuk menjaga Nour, Najmeh, dan Najoua begitu lama.

Tetapi jumlah kelahiran di rumah sakit telah jatuh tajam karena Israel berhenti mengeluarkan izin perjalanan kepada ibu dari Gaza dan memangkas jumlah yang diberikan kepada para ibu dari Tepi Barat yang diduduki.

Dengan lebih banyak pos pemeriksaan ditutup lebih sering, bahkan mereka yang memiliki izin berjuang untuk mengakses perlakuan spesialis di Yerusalem.

"Sebelum perang, kami memiliki tujuh atau delapan bayi Gaza di departemen kami, yang dapat menampung 30 sekaligus," kata Khammach.

Sejak Oktober, tidak ada yang datang, "dan banyak orang sakit dari Tepi Barat tidak dapat menghubungi kami".

Tetapi petugas kesehatan rumah sakit tetap sibuk, seperti mereka yang memanggil Bayouk untuk membiarkannya berbicara di telepon kepada ketiga putrinya.

"Suamiku tidak bisa melakukannya. Aku melakukannya dan aku menangis setiap kali kita menutup telepon. Aku khawatir anak -anakku akan tumbuh tanpa mengenalku," kata Bayouk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI