Menag Tolak Tudingan Mangkir, Jubir Kemenag: Sudah Dijelaskan Secara Tertulis kepada Pansus Haji

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 24 September 2024 | 07:31 WIB
Menag Tolak Tudingan Mangkir, Jubir Kemenag: Sudah Dijelaskan Secara Tertulis kepada Pansus Haji
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam agenda International Meeting for Peace ke-38 di Paris, Prancis. [Dok. Kemenag]

Suara.com - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan tudingan kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang dianggap mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji tidak beralasan.

Sebab, saat ini Gus Men, sapaan Yaqut Cholil Qoumas, sedang menjalankan tugas negara dan sudah dijelaskan secara tertulis kepada Pansus Angket Haji DPR.

"Menag tidak mangkir dari undangan Pansus Angket Haji. Menag saat menerima undangan sedang berada di luar negeri untuk menjalankan tugas negara. Hal ini juga sudah dijelaskan Menag secara tertulis kepada Pansus Angket Haji DPR," tegas Juru Bicara Kemenag Sunanto melalui siaran pers, Senin (23/9/2024).

Bahkan, ia menyebut, Gus Men sedang menghadiri pertemuan internasional untuk perdamaian di Paris, Prancis.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas sedang melakukan serangkaian kunjungan kerja ke sejumlah negara.

Diawali dengan kunjungan kerja ke Arab Saudi membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haj 1446 H/2025 M bersama Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. Kemudian pada 18 September 2024 ke Milan-Italia untuk menandatangai Mutual Recognition Agreement (MRA) Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Halal Italia.

Sunanto mengemukakan bahwa MRA menjadi landasan saling pengakuan sertifikat halal antara Kementerian Agama RI dengan Halal Italia, sekaligus merupakan jaminan sertifikasi halal yang pertama di Eropa.

Selama di Italia Menag juga melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh untuk membahas akselerasi program sertifikasi halal.

Setelah dari Italia, Gus Men menuju Prancis untuk melaksanakan amanat dari Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan Internasional untuk Perdamaian (International Meeting for Peace) ke-38 yang diselenggarakan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Baca Juga: Usai dari Jeddah, Menag Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Italia Teken MRA Sertifikat Halal

Pertemuan tersebut berlangsung di Paris mulai 22 September 2024 hingga 24 September 2024. Gus Men mengungkapkan, pertemuan dengan Emmanuel Macron merupakan bagian dari mewujudkan perdamaian dunia.

"Saya memandang pertemuan ini fundamental dalam menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan perdamaian dunia," kata Gus Men.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Men juga menyampaikan salam dari Jokowi kepada Macron. Selain itu, Macron menyampaikan optimismenya apabila kedua negara bisa saling berkontribusi dalam perdamaian dunia.

“Presiden Macron menyambut salam dari Presiden Jokowi dengan gembira. Dia mengatakan bahwa dirinya dengan Presiden Jokowi bersahabat baik. Presiden Macron juga menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia dan Prancis bisa saling menggali persamaan untuk berkontribusi pada perdamaian dunia."

Macron sendiri menjadi pembicara kunci pada pembukaan International Meeting for Peace tersebut. Mengutip pernyataan Macron, Gus Yaqut mengatakan bahwa persoalan di Jalur Gaza menjadi sorotan akan pentingnya agama dalam konteks kemanusiaan.

"Agama memainkan peran penting dalam usaha rehumanisasi di tengah gejala dehumanisasi, khususnya melihat apa yang terjadi di Jalur Gaza."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI