Suara.com - Kementerian Luar Negeri Iran menyerukan embargo senjata terhadap Israel serta pengusiran negara yang dianggap sebagai musuh bebuyutannya itu dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (10/11). Pernyataan keras ini muncul setelah serangan mematikan di Suriah yang menyebabkan korban jiwa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Esmaeil Baghaei, dengan tegas mengutuk serangan agresif yang dilakukan oleh rezim Zionis hari ini terhadap bangunan pemukiman di wilayah Damaskus.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, serangan tersebut menghantam apartemen milik kelompok bersenjata Lebanon, Hezbollah, yang didukung oleh Iran, dan menewaskan sembilan orang, termasuk seorang komandan Hezbollah.
Baghaei mengusulkan langkah-langkah tegas terhadap Israel, termasuk pemberlakuan embargo senjata serta pengusiran dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga: Biar Nggak Bikin Rugi Usaha, Boikot Produk Dinilai Perlu Sertai Legitimasi Syariat
Seruan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan regional yang membara sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober 2023, dipicu oleh serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kelompok militan Hamas terhadap Israel.
Konflik yang memanas ini telah memicu keterlibatan langsung kelompok-kelompok militan yang bersekutu dengan Teheran di kawasan, bahkan melibatkan serangan langka secara langsung antara Iran dan Israel.
Israel, yang jarang memberikan komentar terbuka atas serangan di Suriah, telah menegaskan berulang kali bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran memperluas kehadirannya di wilayah tersebut.
Sejak perang saudara Suriah pecah pada 2011, Israel dilaporkan telah melakukan ratusan serangan di negara itu, terutama menargetkan posisi militer dan pejuang, termasuk dari Hezbollah.
Ketegangan yang terus meningkat ini menambah ketidakpastian di Timur Tengah, yang kini dihadapkan pada konflik berkepanjangan dan risiko eskalasi lebih lanjut.
Baca Juga: Netanyahu Akui Jadi Dalang Ledakan Pager Maut di Lebanon