Harga Diri atau Nyawa? Dilema Tragis di Balik Budaya Carok

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 19 November 2024 | 18:09 WIB
Harga Diri atau Nyawa? Dilema Tragis di Balik Budaya Carok
Sejarah Budaya Carok (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ada dampak positif dan negatif dari budaya Carok, di antaranya adalah sebagai berikut:

Dampak Positif:

Secara budaya, Carok ini diakui sebagai bagian dari identitas lokal, meskipun banyak pihak mengupayakan perubahan agar nilai kehormatan yang dijunjung tetap bisa dilestarikan tanpa kekerasan.

Dampak Negatif:

Carok menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat karena kekerasannya yang nyata dan mematikan. Selain itu, tradisi ini juga dapat memperparah konflik antarkelompok di tingkat lokal.

Itulah ulasan singkat seputar budaya Carok, yang saat ini tengah viral dan menjadi sorotan masyarakat luas. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Ilustrasi carok madura (pexels)
Ilustrasi carok madura (pexels)

Carok: Jejak Darah di Tanah Madura

Di bawah terik matahari Pulau Madura yang menyengat, tersimpan sebuah tradisi yang telah mengakar sejak abad ke-18 - tradisi carok. Kisah ini bermula dari sosok legendaris bernama Pak Sakera, seorang mandor kebun tebu di Pasuruan yang namanya terukir dalam sejarah perlawanan melawan penjajah Belanda.

Pak Sakera: Sang Pembawa Celurit

Baca Juga: Mengenal Sejarah Carok, Tradisi Mengerikan yang Tewaskan 4 Orang di Madura

Dengan celurit di tangan, Pak Sakera bangkit melawan ketidakadilan kolonial. Senjata melengkung yang mematikan ini menjadi simbol perlawanannya, menebas siapa pun yang berani memenjarakannya. Meski akhirnya tali gantungan mengakhiri hidupnya, semangat perlawanannya telah menyala di hati masyarakat Madura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI