Baik Aisyah maupun Fitra sepakat bahwa staf keamanan di stasiun maupun dalam kereta sangat membantu dalam menjaga hak-hak penumpang prioritas. Namun, kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan.
Aisyah membandingkan dengan karakter penumpang di MRT yang menurutnya lebih sadar akan hak kursi prioritas.
"Kalau di MRT kesadaran masyarakat lebih tinggi, kursi prioritas itu jarang banget diisi walaupun lagi penuh. Kalau pun diisi masih ada ruang yang kosong," ungkap Aisyah.
Pengalaman-pengalaman itu menunjukkan bahwa meski sudah ada kursi prioritas dan pin khusus bumil, masih banyak yang harus diperbaiki, terutama dari sisi kesadaran penumpang.
"Seenggaknya masyarakat lebih peka juga, lah. Nggak perlu sampai bumilnya yang sampai harus speak up," harap Aisyah.
Perjuangan bumil di KRL bukan hanya soal meminta hak atas kursi prioritas, tetapi juga soal membangun kesadaran bersama.
Karena sejatinya, kepedulian kita kepada penumpang prioritas mencerminkan kualitas budaya masyarakat yang lebih manusiawi.