Suara.com - Presiden Prabowo Subianto bak menyentil kasus korupsi tata niaga komoditas timah yang menyeret nama Harvey Moeis.
Bagaimana tidak, dalam momen Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Bappenas, Senin (30/12/24), Prabowo mengungkapkan bahwa vonis untuk koruptor ratusan trilliun janganlah terlalu ringan.
“Kalau sudah jelas melanggar, jelas mengakibatkan kerugian Triliunan, ya semua unsur lah,” ujar Prabowo.
“Terutama juga hakim-hakim yang vonisnya jangan terlalu ringan lah, Rakyat pun ngerti, Ngrampok ratusan triliun vonisnya sekian tahun,” tandasnya.
Tak hanya itu, Prabowo sontak mengatakan jika vonis yang ringan itu akan berpeluang mengarah ke fasilitas di tahanan yang VIP. Seperti contohnya disediakan Kulkas, TV hingga ruangan berAC.
“Nanti jangan-jangan dipenjara pakai AC, punya Kulkas, pakai TV. Sudah jelas kerugian sekian ratus trilliun, vonisnya seperti itu, ini bisa menyakiti rasa keadilan,” sebut Prabowo.
Prabowo berharap agar penegak hukum yang terkait, dalam hal ini Jaksa Agung agar bersedia untuk naik banding dan memberi keadilan untuk koruptor lainnya.
“Tolong Menteri Pemasyarakatan ya, Jaksa Agung, naik banding engga bro? naik banding ya,” ujar Prabowo.
“Vonisnya ya 50 tahun begitu kira-kira itu,” tambahnya.
Baca Juga: Momen Prabowo Sapa Warga saat Car Free Night Jakarta
Dalam hal ini Prabowo mengatakan bahwa pihaknya tidak menyalahkan siapapun. Prabowo hanya ingin mengajak semua pihak untuk memulai membersihkan diri dengan melakukan yang baik dan sesuai aturan.
“Saya tidak mau menyalahkan siapapun, ini kesalahan kolektif kita, mari kita bersihkan diri,” ucapnya.
“Mangkanya saya katakan, aparat pemerintahan kita gunakan ini untuk membersihkan diri, sebelum nanti rakyat yang membersihkan kita, lebih baik kita membersihkan diri kita sendiri,” tandasnya.