"Sejak gencatan senjata, kami telah membayar harganya di setiap kota Palestina," katanya, saat penantiannya di sebuah pos pemeriksaan di Birzeit berlangsung hingga tiga jam.
Sebelum menyetujui gencatan senjata Gaza, kabinet keamanan Israel dilaporkan menambahkan "penguatan keamanan" di Tepi Barat ke dalam tujuan perangnya.
Kelompok hak asasi manusia Israel B'Tselem mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa Israel "hanya mengalihkan fokusnya dari Gaza ke wilayah lain yang dikuasainya di Tepi Barat".
Sebuah makalah akademis tahun 2019 oleh Institut Penelitian Terapan Yerusalem memperkirakan bahwa pada saat itu warga Palestina kehilangan 60 juta jam kerja per tahun karena pembatasan.
Namun bagi Basiel, dampak terburuknya adalah ketidakmampuan untuk membuat rencana bahkan untuk satu hari ke depan.
"Hal terburuk yang kita hadapi sekarang adalah kita tidak memiliki visi untuk masa depan dekat, bahkan besok."