Bantaran Rel Kereta Api Gang Royal Digunakan sebagai Bisnis Esek-esek, PT KAI Sinyalir Ada Keterlibatan Warga

Kamis, 13 Maret 2025 | 00:06 WIB
Bantaran Rel Kereta Api Gang Royal Digunakan sebagai Bisnis Esek-esek, PT KAI Sinyalir Ada Keterlibatan Warga
Ilustrasi jalur kereta api. (Unsplash/Thomas Bent)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia yakin jika PT KAI melakukan penutupan lokasi secara permanen, maka praktik prostitusi ini bisa dihentikan secara permanen.

Diketahui bersama praktik prostitusi di Gang Royal dibongkar, pada 2023 lalu. Sejumlah alat berat sempat dikerahkan untuk merobohkan bangunan prostitusi berkedok warung kopi.

Para pria hidung belang cukup banyak yang mendatangi lokasi tersebut lantaran terletak di kawasan yang strategis.

Bahaya Prostitusi: Dampak bagi Individu dan Masyarakat

Beberapa pekerja seks komersial (PSK) melarikan diri dari lokasi prostitusi ilegal di Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, karena dikejar oleh petugas Satpol PP pada malam hari, Selasa (11/3/2025). ANTARA/Risky Syukur
Beberapa pekerja seks komersial (PSK) melarikan diri dari lokasi prostitusi ilegal di Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, karena dikejar oleh petugas Satpol PP pada malam hari, Selasa (11/3/2025). ANTARA/Risky Syukur

Prostitusi sering kali dilihat sebagai jalan keluar cepat dari masalah ekonomi, namun praktik ini membawa berbagai bahaya yang signifikan, baik bagi individu yang terlibat maupun masyarakat secara luas.

Artikel ini akan membahas beberapa risiko utama yang terkait dengan prostitusi.

Pertama, prostitusi meningkatkan risiko kesehatan yang serius. Pekerja seks rentan terhadap penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, sifilis, dan hepatitis karena sering kali terjadi hubungan tanpa perlindungan yang memadai.

Selain itu, akses terbatas ke layanan kesehatan membuat banyak pekerja seks tidak mendapatkan pengobatan tepat waktu, memperburuk kondisi mereka.

Kedua, prostitusi kerap dikaitkan dengan eksploitasi dan kekerasan. Banyak individu terjebak dalam lingkaran perdagangan manusia, di mana mereka dipaksa bekerja oleh mucikari atau sindikat kriminal.

Kekerasan fisik, ancaman, dan pelecehan psikologis menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, meninggalkan trauma jangka panjang.

Baca Juga: Kebakaran Gerbong Kereta di Yogyakarta, Menhub Perintahkan Evaluasi Total KAI

Data global menunjukkan bahwa mayoritas pekerja seks masuk ke industri ini bukan atas kehendak sendiri, melainkan karena tekanan ekonomi atau penipuan.
Ketiga, dampak sosial prostitusi juga tidak bisa diabaikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI