"Situasi Sangat Genting", Pengungsi Palestina di Tepi Barat Terlantar Akibat Operasi Israel

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 24 Maret 2025 | 16:55 WIB
"Situasi Sangat Genting", Pengungsi Palestina di Tepi Barat Terlantar Akibat Operasi Israel
Ilustrasi Kelaparan (Pexels.com/namo deet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Orang-orang tidak dapat kembali ke rumah mereka karena pasukan Israel telah memblokir akses ke kamp-kamp, menghancurkan rumah-rumah dan infrastruktur," kata Direktur Operasi MSF Brice de la Vingne.

"Israel harus menghentikan ini, dan respons kemanusiaan perlu ditingkatkan."

Dijuluki "Tembok Besi", operasi Israel terutama menargetkan tiga kamp pengungsi -- Jenin, Tulkarem dan Nur Shams -- dan menteri pertahanan Israel Katz mengatakan pada bulan Februari bahwa operasi itu akan berlangsung beberapa bulan.

Sejumlah Warga Palestina menunggu pasokan makanan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, baru-baru ini. (ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih.)
Sejumlah Warga Palestina menunggu pasokan makanan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, baru-baru ini. (ANTARA/Xinhua/Yasser Qudih.)

Anak-anak Gaza kelaparan

UNRWA menekankan bahwa penduduk Gaza sangat bergantung pada impor untuk bertahan hidup, dan semakin banyak anak-anak yang menghadapi kelaparan dan penyakit akibat bantuan yang terhambat.

"Tidak ada makanan, tidak ada obat-obatan, tidak ada air, tidak ada bahan bakar. Pengepungan saat ini lebih ketat dibandingkan dengan fase awal perang," kata UNRWA di platform media sosial X.

Badan PBB tersebut menyoroti bahwa penduduk Gaza sangat bergantung pada impor untuk kelangsungan hidup mereka, dengan semakin banyak anak-anak yang menghadapi kelaparan dan ancaman kesehatan seiring dengan penghalangan bantuan.

Dalam pernyataan yang dibuat untuk memperingati Hari Air Sedunia pada 22 Maret, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk Israel karena menggunakan akses air sebagai alat penyiksaan dan pengungsian, serta menuduh bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk merusak pembangunan dan memperkuat pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Israel menghentikan semua pasokan yang masuk ke Gaza pada 2 Maret dengan alasan keamanan.

Baca Juga: PBB Meradang: Keselamatan Staf Terancam, Bantuan ke Gaza Diblokir Israel

Abbas juga menyerukan agar gencatan senjata, akses bantuan tanpa batas, dan penarikan pasukan Israel dari Gaza segera diterapkan, sambil mengharapkan dukungan global untuk mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI