Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 11:56 WIB
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
Baca 10 detik
  • Rano Karno ingatkan warga untuk menyedot tinja di septic tank rumahnya tiga kali selama satu tahun.
  • Imbauan itu disampaikan untuk memitigasi risiko meledak akibat penumpukan gas. 
  • Menurutnya, masih banyak warga yang tidak tahu pentingnya penyedotan tangki septik secara rutin. 

Suara.com - Wakil Gubernur  (Wagub) Jakarta, Rano Karno mewanti-wanti masyarakat tak lupa untuk penyedotan tinja di tangki septik (septic tank) dilakukan saban tiga tahun sekali.  Peringatan itu agar tidak terjadi kasus septic tank yang meledak karena penumpukan gas.

"Ingat, 'septic tank' atau tempat tinja minimal tiga tahun sekali harus disedot," kata dia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.

Hal ini dia sampaikan mengingat rata-rata masyarakat di Jakarta belum menyadari pentingnya melakukan penyedotan tangki septik secara rutin.

Masyarakat bisa memanfaatkan layanan jasa sedot tangki septik swasta atau Paljaya. Menurut dia, tarif yang dibebankan tak mahal. Berdasarkan informasi dari laman resmi Paljaya, biaya sedot lumpur tinja Rp150 ribu per m3.

"Kalau tidak disedot bisa meledak. Kejadian di Pamulang meledak dari 'septic tank'. Ternyata jalaupun sedot 'septic tank' tidak boleh sampai kering, harus disisakan karena di situ ada bakteri," ujar Rano.

Dia mengatakan sosialisasi terkait pentingnya sanitasi yang aman harus terus dilakukan termasuk penyedotan tinja di tangki septik setiap tiga tahun sekali.

Sebelumnya, saat meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi di Jalan Galunggung, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/10), Rano mendorong peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Paljaya.

Hal ini untuk memastikan pengolahan limbah berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan warga serta kualitas lingkungan kota.

Sebab saat ini, kata dia, 70 persen limbah di Jakarta belum diolah.

Baca Juga: Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI