Kata Mulangkara, pada abad ke-17 tehknologi Europa mulai masuk ke wilayah Banten, pembuatan saluran air dari Danau Tasikardi ke Keraton Surosowan dibuat pada masa Sultan Agung Tirtayasa bertujuan untuk suplay air bersih dan tawar ke Keraton Surosowan.
"Karena saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa membuat sumur di tengah Keraton Surosowan namun airnya asin karena dekat dengan laut, dan akhirnya membuat saluran pipa itu, kalau tidak salah pada tahun 1651," katanya.
Diungkapkan Mulangkara, saluran air dari Danau Tasikardi ke Keraton Surosowan memiliki tiga pangindelan atau saringan yakni pangindelan abang, pangindelan putih, dan pangindelan emas. Ketiganya itu memiliki fungsi sama yakni saringan.
"Sama saja saringan tapi ada fungsi khusunya, Pangindelan abang yaitu saringan pertama dari Danau Tasikardi saat kondisi air masih keruh, air tersebut masuk ke Pangindelan putih air sudah jernih namun belum dapat di konsumsi, selanjutnya air di alirkan lagi ke Pangindelan Emas untuk mendapatkan air yang sangat jernih dan siap di gunakan di Keraton Surosowan," ungkap Mulangkara.
Kontributor : Yandi Sofyan