Suara.com - Wakil Presiden ke-13 RI, Maruf Amin merespons rencana Pemerintah Indonesia yang berkeinginan mengevakuasi warga Palestina ke Indonesia.
Menurut Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Ketua MUI) tersebut, pemerintah harus mengupayakan membantu mengatasi persoalan yang dialami rakyat Gaza.
Pernyataan itu dikatakan Ma'ruf usai mengikuti acara halal bihalal di Kediaman Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (20/4/2025).
"Saya kira yang penting itu bagaimana mengatasi kesulitan yang ada di Gaza, dengan cara apapun," ujar Ma'ruf.
Menurutnya, pemerintah perlu memertimbangkan dengan matang dalam membuat keputusan terkait membantu Palestina. Apabila evakuasi memang cara terbaik, maka ia tak mempersoalkannya.
"Kalau (mengevakuasi) itu bisa menyelesaikan, ya tidak ada masalah," ucap Maruf.
Namun, Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa proses evakuasi warga dari Gaza bukan langkah yang mudah.
Alih-alih menolong, kebijakan tersebut ada kemungkinan menimbulkan persoalan baru di dalam negeri.
Maka dari itu, ia menyarankan agar pemerintah benar-benar mempertimbangkan opsi terbaik.
Baca Juga: Tuai Polemik, DPR Siap Cecar Pemerintahan Prabowo soal Nasib Warga Gaza: Ini Evakuasi apa Relokasi?
"Tapi kalau memang itu sulit, saya kira kita memberi bantuan kepada masyarakat di sana," kata Ketua Dewan Syuro PKB ini.
Menurut Ma'ruf, baik evakuasi maupun bantuan langsung sama-sama memiliki tantangan besar.
Harus Bijak
Oleh karena itu, pemerintah harus bijak dalam menentukan langkah yang paling realistis dan memberikan dampak nyata bagi rakyat Palestina.
"Buat memindahkan juga hal yang tidak mudah kan, tapi bantu di sana juga tidak mudah. Jadi mana yang paling mungkin kita memberi bantuan," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menyediakan lokasi untuk menampung 1.000 warga Gaza yang rencananya akan direlokasi.
Namun, rencana tersebut masih perlu menunggu arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau kami siap, menunggu arahan Presiden (Prabowo Subianto). Kami tentu mendukung apa yang menjadi keputusan Presiden dan kami persiapkan," kata Gus Ipul ditemui di Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Menurut Gus Ipul, ada beberapa tempat yang bisa dijadikan tempat penampungan sementara bagi warga Gaza tersebut.
Salah satunya Pangkal Pinang yang ada di Bangka Belitung.
"Ada beberapa tempat yang bisa jadi tempat untuk evakuasi. Salah satunya nanti di Pangkal Pinang. Kami sudah persiapkan jika memang ada arahan dari Presiden. Tapi kan instansi lain juga banyak yang siap," imbuhnya.
Kendati begitu, Gus Ipul menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada arahan dari Presiden Prabowo mengenai relokasi warga Gaza tersebut.
Sebelumnya diberitakan, rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia diprotes Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas.
Buya Anwar, sapaan Anwar Abbas, menuturkan bahwa Israel kemungkinan tidak akan mau menerima kembali warga Gaza setelah evakuasi dilakukan, meski genosida Zionis telah berakhir.
Buya Anwar juga meminta Pemerintahan Prabowo untuk kembali mempelajari sejarah dari genosida Zionis di Palestina.
"Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," ucap Buya Anwar dalam keterangannya, dikutip Kamis (10/4/2025).
![Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas temui Panji Gumilang di Rutan Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2023). [Suara.com/Yasir]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/30/78798-wakil-ketua-umum-mui-anwar-abbas.jpg)
Sekalipun ada usaha bantuan untuk pengobatan dan perawatan Rakyat Gaza akibat serangan Israel beberapa hari yang lalu, Buya Anwar meminta pengobatan dan perawatannya harus dilakukan di Gaza, dan bukan di tempat lain.
"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu satu cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka," tegasnya.