Tak Cuma Jokowi, Tokoh Ini Juga Dipertimbangkan Jadi Utsus Khusus ke Pemakaman Paus Fransiskus

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 23 April 2025 | 14:39 WIB
Tak Cuma Jokowi, Tokoh Ini Juga Dipertimbangkan Jadi Utsus Khusus ke Pemakaman Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggal dunia. (Instagram/franciscus)

Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dipertimbangkan menjadi utusan khusus Indonesia dalam upacara pemakaman Paus Fransiskus akhir pekan ini. Jokowi disebut salah satu tokoh nasional yang ada.

“Kemarin direncanakan salah satunya Bapak Presiden ke-7 RI Joko Widodo,” kata Sugiono ditemui usai menerima kunjungan Menlu Estonia Margus Tsahkna di Gedung Pancasila Kemlu RI Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Sugiono mengatakan tidak hanya Jokowi. Ada sejumlah nama lain yang direncanakan diutus ke Vatikan adalah Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono yang menjadi Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2024.

Kemudian dipertimbangkan pula untuk menjadi utusan RI dalam pemakaman Paus yaitu mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan yang menjadi ketua panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke RI pada September 2024, katanya.

Meski demikian, nama-nama tersebut masih akan diputuskan Presiden Prabowo Subianto kemudian.

Sugiono sembari menambahkan bahwa utusan RI direncanakan sudah tiba di Vatikan sebelum upacara pemakaman kepausan berlangsung.

Prabowo Kirim Utusan

Juru Bicara Presiden RI, Prasetyo Hadi, sebelumnya menyatakan bahwa Presiden Prabowo akan mengirim utusan khusus untuk pemakaman Paus Fransiskus karena tidak dapat menghadiri langsung acara tersebut.

“Oleh karena sesuatu dan lain hal, Bapak Presiden kemungkinan tidak bisa hadir langsung dalam acara pemakaman Paus. Beliau berencana untuk mengirim utusan,” kata Prasetyo menjawab pertanyaan wartawan, Rabu.

Baca Juga: Pengacara soal Polemik Ijazah Palsu: Lapor Polisi atau Tidak Tergantung Jokowi!

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun di Vatikan pada Senin (21/4/2025) lalu. Ucapan duka atas mangkatnya penguasa Kota Negara Vatikan itu disampaikan kepala negara melalui akun Instagram, @prabowo.

Prabowo mengunggah dua foto kenangan dirinya saat bertemu Paus Fransiskus di Istana Merdeka Jakarta. Tampak foto Prabowo yang kalah itu menjabat Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih sedang berjabat tangan dengan Paus Fransiskus.

"Dengan rasa duka yang mendalam, saya menerima kabar mangkatnya Paus Fransiskus," tulis Prabowo, dilihat Senin.

Prabowo mengatakan dunia kembali kehilangan sosok panutan yang memiliki komitmen besar terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.

Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio). [Ist]
Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergoglio). [Ist]

Ia lantas mengingat kembali kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta yang merupakan bagian dari perjalanan Apostolik yang dilakukan Paus.

"Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberikan kesan yang mendalam, tidak hanya di kalangan umat Katolik namun di hati seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Paus Meninggal Dunia

Paus Fransiskus wafat dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) lalu. Paus Fransiskus sempat dirawat selama 38 hari di rumah sakit karena bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia ganda.

Setelah pulang, Fransiskus beberapa kali tampil di depan publik, termasuk ketika memberikan berkat dan menyapa umat pada misa Minggu Paskah (20/4)—sehari sebelum kematiannya.

Menurut keterangan dokter Vatikan, pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu meninggal dunia karena stroke yang diikuti koma dan gagal jantung.

Misa pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan pada Sabtu (26/4) pukul 10.00 waktu setempat (15.00 WIB).

Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci Kardinal Giovanni Battista Re bakal memimpin misa pemakaman yang juga dihadiri oleh para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, dan imam dari seluruh dunia itu.

Sejumlah pemimpin negara telah mengonfirmasi kehadiran mereka di upacara pemakaman Paus Fransiskus, di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Presiden dan kanselir Jerman Frank Walter Steinmeier dan Olaf Scholz, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Argentina Javier Gerardo Milei, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI