Selain Anak-Cucu BUMN, Seluruh Kawasan GBK Bakal di Bawah Kendali Danantara

Selasa, 29 April 2025 | 12:16 WIB
Selain Anak-Cucu BUMN, Seluruh Kawasan GBK Bakal di Bawah Kendali Danantara
Selain Anak-Cucu BUMN, Seluruh Kawasan GBK Bakal di Bawah Kendali Danantara. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Danantara diketahui memang memiliki 99 persen saham seri B di BUMN.Dalam struktur kepemilikan saham BUMN, saham dibedakan menjadi dua kategori utama, yakni saham Seri A dan saham Seri B.

Saham Seri A, yang sering disebut juga sebagai saham dwiwarna, adalah saham istimewa yang memberikan hak khusus kepada negara, seperti hak veto dalam pengangkatan direksi, perubahan anggaran dasar, dan keputusan-keputusan strategis lainnya, dalam hal ini 1 persen Saham Seri A Dwiwarna dipegang oleh Kementerian BUMN.

Sementara itu, saham Seri B adalah saham biasa yang mewakili hak kepemilikan secara ekonomi, seperti hak atas dividen dan apresiasi nilai saham, namun tidak memberikan hak kontrol strategis. Danantara berperan penting dalam mengelola saham Seri B yang sebelumnya secara langsung dimiliki oleh negara di berbagai perusahaan BUMN.

Full Team

Danantara kini telah melengkapi jajaran kepengurusannya dengan membentuk apa yang mereka sebut sebagai "The Dream Team". Mulai dari Dewan Pengawas, Pengarah, Penasihat, hingga Managing Director.

Rosan menegaskan bahwa seluruh nama yang masuk dalam "The Dream Team" dipilih murni berdasarkan kapabilitas, bukan karena titipan politik atau intervensi kekuasaan. "Jadi, kita tidak meng-entartain segala macam titipan. Wong Bapak Presiden saja tidak ada titipan nama," ujar Rosan.

Lebih lanjut, Rosan juga menolak keras adanya keterlibatan partai politik dalam susunan Danantara. "Tidak ada mohon maaf, nama dari partai-partai politik, itu juga tidak ada," imbuh Menteri Investasi dan Hilirisasi.

Menariknya, meskipun tidak ada nama titipan dari dalam negeri, jajaran pengurus Danantara justru diperkuat oleh sejumlah figur internasional kelas dunia. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, yang bergabung di Dewan Penasihat. Selain Dalio, ekonom global ternama Jeffrey Sachs, Equity Portfolio Manager dari Capital Group F. Chapman Taylor, hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra juga tercatat dalam daftar pengurus.

Menurut Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Patria Sjahrir, keterlibatan para tokoh internasional ini bukan tanpa alasan. Pandu menjelaskan, pentingnya memahami risiko makroekonomi dan geopolitik global menjadi kunci dalam menentukan langkah investasi Danantara ke depan.

Baca Juga: Wapres Masih Bau Kencur, Rocky Gerung: Gibran Tak Mampu Hadapi Kompleksitas Politik Global

"Hal-hal yang menyangkut makro dan kita sangat aware, makanya tadi ada Dewan Penasihat seperti Ray, Jeffrey Sachs itu kenapa? Karena kita tahu bahwa macro risk semakin besar, geopolitical risk semakin besar," jelas Pandu.

Pandu, yang juga mantan bos emiten TOBA, memastikan bahwa seluruh figur asing yang direkrut adalah hasil seleksi murni tanpa adanya tekanan atau titipan dari pihak manapun. Danantara benar-benar ingin memastikan bahwa yang bergabung adalah mereka yang bisa membawa nilai tambah nyata untuk mengarungi tantangan ekonomi global ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI