Evaluasi Direksi BUMN, Prabowo Ajak Muzani-Dasco Makan Siang di Istana

Selasa, 29 April 2025 | 15:32 WIB
Evaluasi Direksi BUMN, Prabowo Ajak Muzani-Dasco Makan Siang di Istana
Sekjen Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI Ahmad Muzani usai makan siang bersama Presiden Prabowo di Istana, Selasa (29/4/2025). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menggelar makan bersama dengan elite Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai pimpinan MPR dan pimpinan DPR. Melalui makan siang di Istana, kepala negara membahas sedikit mengenai evaluasi jajaran direksi BUMN.

Mereka yang diajak makan siang bersama Prabowo di Istana adalah Sekjen Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua Harian Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Usai makan bersama presiden, Muzani menyampaikan tidak ada pembahasan khusus dan politis yang dibicarakan dalam agenda makan siang bersama. Ia menekankan pembicaraan hanya seputar hal-hal ringan.

"Tidak ada hal khusus yang dibahas tadi ya, beberapa kebiasaan orang Indonesia kalau makan siang di beberapa daerah dan beberapa hal zaman kecil dulu beliau pada saat makan siang. Tidak ada hal khusus, tidak ada yang serius, tidak ada yang politis," kata Muzani di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Muzani juga menegaskan dalam agenda makan siang hari ini, tidak ada pembahasan mengenai mundurnya Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).

"Pertama tidak ada dibahas sama sekali, yang kedua saya juga belum baca terus terang belum melihat dan mendengar. Saya baru tadi dikasih tahu oleh staf saya, jadi saya belum bisa komentar," kata Muzani.

Kendati tidak ada pembahasan hal khusus, Muzani mengaku agenda makan siang bersama Prabowo itu turut membahas perihal evaluasi jajaran direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Evaluasi itu sebelumnya diminta Prabowo usai hadir di Townhall Meeting Danantara bersama BUMN.

"Tadi diomongin sedikit memang tentang para kinerja Badan Usaha Negara, kami berharap bisa menjadi sebuah unit usaha negara yang memiliki kekuatan yang cukup tangguh," kata Muzani.

"Karena di satu sisi penyertaan modal dari negara cukup signifikan nilainya, tapi di sisi lain yang diharapkan oleh masyarakat dari kinerja para penyelenggara di Badan Usaha Milik Negara, termasuk yang bergabung dalam Danantara itu, itu bisa memberi andil yang besar bagi perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia, terutama untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat di Indonesia," kata Muzani.

Baca Juga: Sudah Minta Maaf ke Prabowo, Kantor PCO Respons Pengunduran Diri Hasan Nasbi

Evaluasi Direksi

Presiden Prabowo menekankan agar jajaran direksi meninggalkan praktik-praktik zaman dulu yang kurang efisien dan tidak benar.

Permintaan Prabowonitu disampaikan saat hadir dalam Townhall Meeting Danantara bersama BUMN yang digelar secara tertutup.

"Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu mungkin yang kurang efisien, atau ada praktik-praktik yang nggak bener harus ditinggalkan," kata Prabowo di JCC Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Kepala negara tegas meminta agar manajemen mengevaluasi semua direksi. Evaluasi diminta dilakukan menyeluruh, mulai dari watak, akhlak, hingga prestasi jajaran direksi. Prabowo tegas meminta jajaran direksi tidak sesuai untuk diganti.

"Dan saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya, dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya, kalau dia tidak berprestasi, kalau dia malas-malasan, kalau dia lakukan praktik-praktik yang enggak bener, menyalahgunakan kewenangan, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti," kata Prabowo.

Sebaliknya, Prabowo meminta jajaran direksi diisi orang-orang profesional. Menurutnya perlu ada promosi dari jajaran bawah bilang memang sesuai.

"Yang baik dari bawah dari dalam kalau bisa dipromosikan, kalau tidak, cari ahli yang baik. Tapi tidak boleh yang tidak profesional," kata Prabowo.

Ia kembali menegaslam agar jajaran direksi tidak dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, mulai dari politik, agama, maupun ras.

"Ya saya bilang jangan memilih atas dasar suku, agama, ras, latar belakang atau atas dasar partai politik, tidak. Ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia. Saya kira itu pesan saya ya," kata Prabowo.

Tegur Direksi BUMN

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegur para direksi dalam Townhall Meeting Danantara berdama BUMN di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung kepala negara usai menghadiri Townhall Meeting yang dilakukan secara tertutup. Prabowo menyampaikan alasan mengapa Townhall Meeting dilakukan tertutup.

"Ya tertutup karena saya banyak negor juga direksi-direksi itu. Nggak enak kan ditegur di depan kalian," kata Prabowo kepada wartawan di JCC, Senin (28/4/2025).

Diberitakan sebelumnya, Prabowo diagendakan hadir dalam acara Townhall Meeting Danantara, Senin sore. Agenda kepala negara itu dikonfirmasi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.

Yusuf menyampaikan Prabowo akan hadir pukul 15.00 WIB di Jakarta Convention Center, tempat berlangsungnya acara Townhall Meeting Danantara.

"Senin, 28 April 2025 pada pukul 15.00 WIB, Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri acara Townhall Meeting Danantara bersama BUMN di Jakarta Convention Center," kata Yusuf dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (28/4/2025).

Adapun Townhall Meeting Danantara bersama BUMN dilakukan sebagai upaya mempererat sinergi.

"Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk mempererat sinergi antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dengan BUMN dan Grup Usaha BUMN, dalam rangka penguatan ekosistem Investasi Nasional," kata Yusuf.

Sebelum menghadiri Townhall Meeting Danantara, Prabowo lebih dulu dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka.

"Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi dan memperluas serta meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis," kata Yusuf.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI