"Saya kira begini, beberapa dari tuntutan sesungguhnya sedang kita kerjakan ya, salah satunya berkenaan dengan mitigasi PHK," kata Prasetyo Hadi saat ikut mendampingi Presiden Prabowo di acara May Day Fiesta di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah sedang intensif dalam beberapa minggu terakhir ini untuk merumuskan substansi apa yang sebaiknya masuk di dalam proses mitigasi PHK.
"Karena kami inginnya kompefrehensif. Kita tidak ingin bermain diujung menangani ketika sudah PHK, kita tidak," katanya.

Lebih lanjut, untuk itu, kata dia, beberapa tuntutan buruh sebenarnya beberapa sudah dikerjakan pemerintah.
"Nah maka disitu sebenarnya kalau bicara tuntutan beberapa sudah kita kerjakan. Tapi kalaupun ada di antara 6 tuntutan itu yg belum kita kerjakan oleh kita bersama-sama pasti akan ditindaklanjuti, pasti akan kita pelajari," pungkasnya.
Adapun enam tuntutan buru yang disampaikan oleh Presiden Partai Buruh Said Iqbal sebagai berikut:
- Hapus outsourching,
- Bentuk satgas PHK,
- Wujudkan upah layak,
- Lindungi buruh dengan pengesahan RUU ketenagakerjaan baru,
- Lindungi pekerja rumah tangga dan sahkan RUU PPRT, berantas korupsi dan
- Sahkan RUU Perampasan Aset.
Buruh GEBRAK Tolak May Day Bareng Prabowo
Sebelumnya diberitakan, aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat alias GEBRAK blak-blakan menolak bergabung dengan acara May Day Fiesta di Lapangan Monas yang bakal dihadiri oleh Presiden Prabowo.
“Bagi kami tidak ada alasan untuk rakyat yang merasakan kebijakan buruk dan perlakuan represif dari negara yang selama ini melakukan penindasan,” beber Juru Bicara GEBRAK, Sunarno, di YLBHI, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).
Baca Juga: May Day Bareng Buruh di Monas, Prabowo Mendadak Iri dengan Letkol Teddy: Yang Presiden Gue Nih!
Sunarto pun membeberkan alasan aliansi GEBRAK ogah ikut serta dalam acara May Day di Monas. Mereka lebih memilh untuk menggelar aksi May Day di Depan Gedung DPR RI. .