Prabowo Ultimatum Pejabat dan Birokrat: Jangan Selewengkan dan Korupsi Anggaran Rakyat!

Jum'at, 02 Mei 2025 | 18:10 WIB
Prabowo Ultimatum Pejabat dan Birokrat: Jangan Selewengkan dan Korupsi Anggaran Rakyat!
Presiden Prabowo Subianto di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto mengultimatum para pejabat dan birokrat agar tidak main-main dengan anggaran, apalagi sampai menyelewengkan dan melakukan korupsi.

Ultimatum itu ditegaskan kepala negara saat menegaskan keinginan dirinya memperbaiki sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Prabowo ingin melakukan penghematan anggaran untuk bisa memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia.

"Karena itulah saya bertekad melakukan penghematan terus-menerus. Kita harus memperbaiki sebanyak-banyaknya sekolah di seluruh Indonesia dalam waktu secepat-cepatnya. Inilah yang saya sedang pikirkan terus bersama menteri-menteri saya," kata Prabowo di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5/2025).

"Terus-menerus saya memikirkan bagaimana kita cari uang, bagaimana kita mengelola kekayaan kita. Karena terus terang saja berkali-kali saya sampaikan kekayaan bangsa Indonesia masih terlalu banyak yang bocor dan tidak sampai ke rakyat," sambung Prabowo.

Prabowo lantas memberikan peringatan kepada jajaran pejabat dan birokrat agar tidak melakukan korupsi anggaran.

"Terus-menerus saya imbau jajaran pemerintah, para pejabat, para birokrat, saya imbau terus berbuatlah yang terbaik untuk rakyat. Para pejabat, para birokrat diangkat dibiayai oleh negara digaji oleh negara. Hendaknya anggaran untuk rakyat, anggaran untuk pelayanan rakyat hendaknya jangan diselewengkan, jangan dikorupsi dengan segala akal!" kata Prabowo.

Perbaikan Sekolah

Dalam esempatan ini Presiden Prabowo juga sempat menyoroti keberadaan toilet di sekolah yang menurutnya masih kurang. Ia menegaskan hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

Sebelumnya Prabowo bicara mengenai anggaran pendidikan yang ditempatkan paling atas. Tetapi ia menyoroti masih adanya sekolah yang tidak memiliki fasilitas toilet atau toilet yang kurang.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR: Jangan Sampai Perampasan Aset Dijadikan Abuse Of Power

"Padahal kalau kita buka-bukaan anggarannya ada. Bagaimana bisa satu sekolah toiletnya hanya satu WC-nya, hanya satu bagaimana bisa? Ini saya ingatkan tanggung jawab dari pemerintah daerah tanggung jawab dari wali kota, bupati, gubernur bersama-sama," kata Prabowo dalam pidatonya di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (2/5/2025).

Prabowo menyadari meski pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan-perbaikan sekolah, namun anggaran tersebut belum mencakup untuk total sekolah yang ada di Indonesia.

"Saya memang menetapkan anggaran. Saya kira kalau dicek cukup besar untuk perbaikan sekolah-sekolah, tapi tidak cukup Rp16 triliun ya? Hampir Rp17 triliun. Tapi cukup hal ini mungkin untuk hanya 11.000 sekolah kira-kira. Ini tidak cukup," kata Prabowo.

Sementara total sekolah yang ada di Indonesia berjumlah 331.000, terdiri dari sekolah negeri dan sekolah swasta.

"Yang sekolah negeri berapa pak menteri dari 331 ribu? 200 ribu sekian. Jadi kalau kita perbaiki 11.000, mungkin perlu 30 tahun sampai semua sekolah ini bisa diperbaiki. Kita tidak boleh menyerah, tidak boleh kita 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah itu," kata Prabowo.

Prabowo menegaskan bahwa salah satu tujuan pemerintah melakukan penghematan anggaran agar dana yang dihemat bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain, semisal perbaikan bangunan sekolah. "Ada langkah-langkah yang kita lakukan, perbaikan sarana semua sekolah kita harapkan mungkin sekarang baru bisa 11.000 sekolah tapi begitu kita bisa dapat penghematan begitu dapat dana lebih terus akan kita tambah perbaikan-perbaikan itu," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI