"Mulai Sabtu (10/5), jamaah haji Indonesia mulai bergerak dari Madinah menuju Makkah. Pada hari pertama, akan diberangkatkan tujuh kelompok terbang (kloter) dengan total 2.800 jamaah," katanya dalam konferensi pers yang diikuti dalam jaringan di Jakarta.
Fauzin menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan lebih dari 20 hotel sebagai tempat akomodasi jamaah selama berada di Makkah.
Jamaah yang berangkat dari Madinah sebelumnya akan singgah di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali) untuk mengambil miqat dan berniat umrah wajib sebelum melanjutkan perjalanan.
"Fasilitas yang telah disiapkan bagi jamaah selama di Makkah meliputi akomodasi, hotel-hotel yang telah disurvei dan dipastikan layak huni, serta dekat dengan akses transportasi dan layanan umum," ujar dia.
Ia melanjutkan, layanan katering dengan menu khas Indonesia akan diberikan tiga kali sehari. Selain itu, layanan bus shalawat juga siap mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram secara berkala.
"Layanan petugas, petugas layanan ibadah, kesehatan, dan pelindungan jamaah siap selama 24 jam untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia," ucapnya.
Fauzin juga mengimbau kepada jamaah calon haji Indonesia yang akan berangkat dari Madinah ke Makkah untuk mandi dan menggunakan kain ihram di hotel sebelum pemberangkatan atau sejak di hotel untuk menghemat waktu saat singgah di Bir Ali.
"Waktu di Bir Ali sangat terbatas, hanya sekitar 30 menit. Jamaah disarankan juga sudah berwudu dari hotel," tuturnya.
Pergerakan jamaah dari Madinah ke Makkah akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Kloter-kloter awal bergerak setelah menyelesaikan ibadah sunah di Masjid Nabawi. Perjalanan darat ini memakan waktu sekitar 6–7 jam.
Baca Juga: Kemenag Ketatkan Perlindungan Jemaah Haji Khusus, Kerjasama dengan RS Arab Saudi