Tidak ada pantangan makan, tidak ada diet ketat. JK bahkan masih sesekali menikmati makanan khas Makassar seperti coto Makassar, sop konro, dan sop saudara yang dikenal berbahan dasar daging dan jeroan.
Tentu saja, semuanya dalam porsi terbatas dan tidak dikonsumsi setiap hari.
“Paling sesekali saja. Mungkin sebulan sekali atau dua bulan sekali, biasanya bareng anak cucunya saat akhir pekan,” ungkap Uceng, sapaan akrab Husain Abdullah kepada Rusman.
Kuncinya bukan pada apa yang dimakan, tetapi berapa banyak dan seberapa sering. Semua dalam kendali, tanpa berlebihan.
Yang menarik, istri JK, Ibu Mufidah Kalla, masih berperan aktif di dapur rumah.
Ia memasak sendiri makanan untuk suaminya, atau setidaknya menyiapkan sambal andalan yang menjadi teman makan sehari-hari.
Dengan begitu, bahan, bumbu, hingga kebersihannya benar-benar terjaga.
Kunci Sehat: Terus Bergerak dan Tidak Diam
“Pak JK itu prinsipnya satu, yang penting kita harus terus bergerak,” kata Husain.
Baca Juga: Review Film Athirah: Potret Sunyi Sosok Ibu di Balik Nama Besar Jusuf Kalla
Aktivitas fisik JK tergolong ringan namun konsisten. Setiap pagi sebelum memulai kegiatan, ia melakukan stretching sederhana.