"Proses pemilihan calon siswa Sekolah Rakyat dilakukan oleh tim khusus yang berasal dari berbagai unsur, termasuk Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten/kota setempat," kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul dalam keterangan tertulis di Kota Probolinggo, Kamis 15 Mei 2025.
Menurutnya, tim yang akan melakukan seleksi siswa Sekolah Rakyat terdiri atas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Dinsos, Badan Pusat Statistik (BPS), RT/RW setempat yang nanti ditandatangani oleh kepala daerah.
"Nanti data itu dikirim ke kami, setelah dipelajari, sekali lagi cek, clear semua, secara otomatis menjadi peserta didik atau siswa di Sekolah Rakyat," tuturnya.
Sementara itu, Sugita Vania Apsari mengaku bersemangat untuk menjadi siswa di Sekolah Rakyat, karena seluruh kebutuhan sekolah akan ditanggung pemerintah, sehingga tidak membebani keluarganya.
"Saya senang bisa sekolah di sana, fasilitasnya bagus, kemudian kalau ada kebutuhan sekolah tinggal minta," kata bocah yang biasa dipanggil Gita yang tinggal berdua bersama ibunya di Jalan Basuki Rahmad Gang Masjid Baiturrahman, Kelurahan Mangunharjo.
Orang tua Gita, Lutfia juga memberikan dukungan penuh kepada anaknya untuk belajar di Sekolah Rakyat agar mandiri dan bisa meraih prestasi, karena selama sekolah anaknya berada di asrama.
"Mudah-mudahan anak saya bisa mandiri, tidak manja, di sana semoga betah dan bisa meraih prestasi," kata Lutifa yang sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga itu.
Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo akan menggabungkan pendidikan formal dan penguatan karakter dengan sistem berasrama penuh yang berada di Rusunawa Mayangan.
Baca Juga: Mensos Kunjungi Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat: Penghasilan Orang Tua Cuma Rp 30 Ribu Sehari