PMPP TNI dan UNIC Gelar Journalist Boot Camp, Tekankan Peran Pasukan Perdamaian Indonesia di PBB

Jum'at, 16 Mei 2025 | 14:54 WIB
PMPP TNI dan UNIC Gelar Journalist Boot Camp, Tekankan Peran Pasukan Perdamaian Indonesia di PBB
Simulasi pasukan perdamaian Indonesia dalam misi PBB dalam Journalist Boot Camp PMPP TNI-UNIC yang berlangsung di Sentul, Bogor, Jawa Barat selama dua hari. [Suara.com/Faqih]

"Kami mencoba untuk mengembangkan scenario based training untuk memberikan gambaran yg lebih jelas kepada para prajurit tentang tugas-tugas di daerah misi nantinya," jelasnya.

Sementara itu, seorang jurnalis yang menjadi peserta, Gita Wiryawan menyampaikan kegiatan ini sangat menarik dan memiliki pengalaman yang sangat berharga.

Pasalnya, ia bisa melihat langsung kegiatan dan tugas Pasukan Garuda yang akan dikirim ke wilayah misi perdamaian

"Amat menarik bagi saya untuk melihat persiapan Pasukan Garuda dari dekat. Semoga pasukan Garuda dapat melaksanakan tugasnya dengan baik di Kongo nanti," kata Gita.

Usai melihat proses persiapan pasukan penjaga perdamaian, ia semakin memahami pentingnya misi ini bagi perdamaian dunia.

Meski begitu, Gita mengaku cukup khawatir dengan keberlanjutan misi perdamaian ini mengingat adanya wacana dari negara tertentu yang ingin mengurangi kontribusi pendanaan secara signifikan.

"Mudah-mudahan segera ada solusi untuk itu," jelasnya.

Untuk informasi bersama, PMPP TNI tengah menyiapkan lebih dari 1.000 prajurit ke misi perdamaian di Kongo.

Mereka menyiapkan skenario, dalam persiapan tingkat akhir sebelum Pasukan Garuda diberangkatkan ke misi perdamaian.

Baca Juga: Pasukan Perdamaian PBB Dihujani Tembakan di Lebanon, Dewan Keamanan Desak Gencatan Senjata!

Dalam simulasi, kompleksitas masalah dalam sebuah misi dihadirkan termasuk konflik bersenjata, penculikan, negosiasi, penyandraan dan banyak hal lainnya.

Para wartawan, yang mengikuti bootcamp menjadi bagian dari simulasi tadi dan mengalami hal-hal tersebut.

Diharapkan, para peserta dapat menghasilkan liputan yang memberi visibilitas lebih besar terhadap kontribusi Indonesia dalam perdamaian dunia, sekaligus menerapkan prinsip jurnalisme yang peka terhadap konflik dan menjunjung tinggi etika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI