Tak Yakin Bakal Ada Paksaan Matikan Aplikasi saat Demo Ojol 20 Mei, KBDJ: Itu Cuma Gimik

Senin, 19 Mei 2025 | 10:18 WIB
Tak Yakin Bakal Ada Paksaan Matikan Aplikasi saat Demo Ojol 20 Mei, KBDJ: Itu Cuma Gimik
Asosiasi Ojek Online (Ojol) KBDJ berencana tetap bekerja menyalakan aplikasi alias on bid saat adanya isu demo ojol besar-besaran pada Selasa 20 Maret 2025 besok. (Suara.com/Alfian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Diketahui, Aksi Akbar 205 ini akan terkonsentrasi di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan dan DPR RI.

Igun mengatakan, akan sangat besar kemungkinan sebagian Jakarta akan lumpuh karena kemacetan panjang.

Untuk itu, lanjut Igun, pihaknya meminta maaf dari jauh hari apabila ada masyarakat terjebak kemacetan dan terganggunya kegiatan masyarakat.

“Kami mohon masyarakat pengguna jalan sekitar lokasi-lokasi Aksi Akbar 205 untuk menyesuaikan jam melintasnya agar tidak terjebak kemacetan,” kata Igun.

Adapun hal yang dituntut dalam aksi ini adalah mengenai pelanggaran peraturan regulasi Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022 terkait potongan biaya aplikasi 20 persen yang dilanggar oleh perusahaan aplikator-aplikator besar hingga mencapai 50 persen.

Igun mengatakan mereka menuntut payung hukum untuk ojol, potongan biaya aplikasi hanya 10 persen, dan revisi tarif (hapus aceng, slot, double order, hemat dll)

Selain aksi unjuk rasa, GARDA juga melakukan aksi offbid atau mematikan aplikasi massal total seluruh Jabodetabek selama satu Selasa 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sd jam 23.59 WIB

Lebih lanjut, Igun memaparkan pada Selasa 20 Mei 2025, akan ada beberapa aliansi ikut serta antara lain APOB, GOGRABBER, TEKAB, SAKOI dan GEPPAK organisasi Gerakan Putra Putri Asli Kalimantan.

AKSI 205 juga diperkirakan akan dilakukan serentak di hampir seluruh kota di Indonesia.

Baca Juga: Rahasia Keamanan WhatsApp yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Estimasi total pengemudi online roda dua dan roda empat yang akan turun aksi sekitar 500.000 orang baik yang aksi langsung maupun yang mematikan aplikasi dengan target utama kota Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Manado dan Ambon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI