Arogansi Berujung Malu, Viral Motovlogger Bentak Pengendara Ternyata Dia yang Salah

Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:24 WIB
Arogansi Berujung Malu, Viral Motovlogger Bentak Pengendara Ternyata Dia yang Salah
Arogansi Berujung Malu, Viral Motovlogger Bentak Pengendara Ternyata Dirinya yang Salah (YouTube)

Suara.com - Media sosial kembali riuh oleh sebuah video motovlog yang merekam drama singkat di jalanan Kota Medan.

Video tersebut menjadi cerminan betapa arogansi dan asumsi bisa berujung fatal, atau dalam kasus ini, berujung pada rasa malu.

Seorang motovlogger yang awalnya tampil percaya diri menghakimi pengguna jalan lain, harus menelan ludahnya sendiri setelah ditegur balik oleh warga lokal.

Video dimulai dengan rekaman perjalanan sang vlogger di Jalan Iskandar Muda, Medan. Sejak awal, ia sudah menunjukkan tempramen yang cukup tinggi.

Sebuah angkutan kota (angkot) yang berbelok di persimpangan menjadi sasaran makiannya. Dia memaki karena angkot tersebut diduga menerobos lampu merah.

"Angkot tolol!" teriaknya berulang kali, menyalahkan sang sopir yang dianggapnya ugal-ugalan.

Insiden kecil ini seolah menjadi pemanasan untuk drama utama yang akan terjadi beberapa menit kemudian.

Puncak cerita terjadi saat sang vlogger memasuki sebuah jalan yang lebih kecil dan rindang.

Dari arah berlawanan, muncul seorang pengendara motor lain.

Baca Juga: Viral Aksi Demo di Makassar Dikira Bawa Pistol dan Parang, Aparat Kena 'Prank'

Merasa berada di jalur yang benar dan menganggap jalan tersebut satu arah, sang vlogger langsung bereaksi keras.

"Woy, woy, woy!" teriaknya sambil membanting setir motornya ke tepi jalan, nyaris menabrak akar pohon besar.

Arogansi Berujung Malu, Viral Motovlogger Bentak Pengendara Ternyata Dirinya yang Salah (YouTube)
Arogansi Berujung Malu, Viral Motovlogger Bentak Pengendara Ternyata Dirinya yang Salah (YouTube)

Dengan penuh amarah dan keyakinan, ia menghentikan motornya dan langsung mengkonfrontasi pengendara tersebut serta beberapa warga yang berada di lokasi.

"Ini satu arah, kan?" tanyanya dengan nada tinggi, seolah mencari pembenaran atas amarahnya.

Di sinilah arogansinya dipatahkan. Warga lokal dengan tenang dan tegas mementahkan asumsinya.

"Dua arah ini," jawab seorang pria dengan santai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?