Sementara itu, gelombang kedua mulai mendarat langsung dari Tanah Air ke Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.
Pada 18 Mei saja, ada 14 kloter atau sekitar 5.300 jemaah yang masuk ke Makkah melalui jalur ini.
Proses kedatangan gelombang kedua akan berlangsung hingga 31 Mei 2025, dan dipastikan kebijakan penggabungan pasangan jemaah ini akan berlaku untuk semua gelombang.
Komitmen Pemerintah untuk Jemaah Haji
Langkah cepat PPIH Arab Saudi ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Indonesia dalam melayani jemaah haji, termasuk dalam hal kenyamanan selama tinggal di Tanah Suci.
Meski sistem layanan berbasis syarikah adalah kebijakan otoritas Arab Saudi, pemerintah Indonesia berupaya maksimal agar jemaah tetap dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan bersama keluarga.
Bagi jemaah yang merasa terpisah dari pasangan, anak, atau orang tua, jangan panik. Segera lapor ke Ketua Kloter dan minta data disampaikan ke sektor. Petugas di lapangan siap membantu.
Inilah bentuk nyata hadirnya negara di tengah-tengah jemaah haji Indonesia. Kebijakan boleh berubah, sistem boleh bergeser, tapi prioritas terhadap kenyamanan dan kemaslahatan jemaah tetap yang utama.
Baca Juga: Haji di Tengah Krisis Iklim: Bagaimana Solusi Ibadah Saat Ancaman Panas Ekstrem?