Kepala BGN Ungkap Sejumlah Langkah Biar Keracunan MBG Tak Terjadi Lagi

Rabu, 21 Mei 2025 | 18:38 WIB
Kepala BGN Ungkap Sejumlah Langkah Biar Keracunan MBG Tak Terjadi Lagi
Kepala BGN Dadan Hindayana mengemukakan sejumlah langkah antisipatif terkait keracunan makanan MBG. [Tangkapan layar TVP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan sejumlah Langkah yang dilakukan oleh pihaknya untuk mengatasi masalah keracunan terhadap anak sekolah penerima Makan Bergizi Gratis (MBG).

Diketahui kejadi keracunan MBG terus berulang terjadi dialami anak-anak sekolah.

Hal itu disampaiknya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI dan Kepala BPOM di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 21 Mei 2025.

Pertama, kata dia, BGN sudah melakukan perbaikan dengan menetapkan standar pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengatur alur makanan saat dikirim.

"Perbaikan yang sudah dilakukan dari berbagai kejadian kami sudah menetapkan standar SPPG berbasis food flow sesuai dengan hazard analysis and critical control point (haccp) di mana alur SPPG itu mulai dari penerimaan barang sampai delivery dengan pintu yang berbeda," kata Dadan.

Kemudian, kata dia, dapur MBG juga akan dibuat sehigenis mungkin.

"Dan seluruh bahan dan peralatan yg kita menggunakan berbasis stainless steel ini salah satu yang memang standar kita," katanya.

Selain itu, ia meminta juga SPPG yang bersifat seperti catering diminta untuk mengikuti standar yang ditetapkan.

"Ini adalah langkah korektif kita terhadap apa yang sudah terjadi, dari kejadian yang ada kita tahu sebetulnya gangguan kesehatan dari penerima manfaat pertama bisa disebabkan bahan baku yang tidak baik jadi ada bahan baku yang memang sudah tdk layak disajikan," katanya.

Baca Juga: Tepis Tak Gandeng BPOM, Kepala BGN: Kami Sudah MoU di Program MBG

"Kemudian akhirnya kita tingkatkan sekarang itu bahan baku harus selektif dan harus fresh," sambungnya.

Lebih lanjut, kata dia, ke depan juga diminta untuk SPPG tak terlalu lama memasak dan menyiapkan MBG.

"Kemudian juga kita meningkatkan protokol keamanan saat proses pengantaran sebagian ke sekolah dan kemudian batas toleransi antara makanan di terima dan sesegera dikonsumsi di sekolah," ujarnya.

"Kemudian kita juga sekarang mewajibkan uji organoleptik mengenai dengan tampilan aroma rasa tektus dan lain-lain dan kami sekarang sudah kami sampaikan jika rasanya sudah tidak enak atau teksturnya sudah berubah lebih baik makanan di-hold tidak dibagikan dan kemudian di gantikan dengan makanan lain," katanya.

Salah satu korban keracunan MBG di Bogor [Suarabogor/HO/Pemkot Bogor]
Salah satu korban keracunan MBG di Bogor. [Suarabogor/HO/Pemkot Bogor]

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mengaku prihatin atas berulangnya kasus keracunan MBG. Kasus terbaru menimpa ratusan anak di Bogor yang diduga keracunan akibat bakteri Escherichia coli dan Salmonella.

"Kami turut prihatin dengan adanya kasus keracunan tersebut. Program MBG ini merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," kata Neng Eem kepada wartawan, Jumat 16 Mei 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI