Suara.com - Musim panas selama empat bulan kedepan akan menerjang wilayah Tokyo. Saat ini Pemerintah Metropolitan Tokyo akan membebaskan biaya air dasar untuk rumah tangga.
Kebijakan ini dilakukan agar dapat mendorong warga untuk tidak ragu-ragu menggunakan AC agar tetap sejuk di tengah cuaca yang semakin panas.
Rancangan undang-undang anggaran tambahan senilai 36,8 miliar yen (256 juta dolar atau sekira 4,2 triliun rupiah) untuk menutupi biaya tersebut akan diserahkan ke dewan perwakilan rakyat metropolitan Tokyo pada Juni.
"Upah riil terus menurun karena melonjaknya harga, dan mengingat perkiraan musim panas yang sangat panas, kami ingin melindungi kehidupan serta keseharian penduduk Tokyo," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike kepada wartawan pada Selasa (20/5).
Sekitar 8,2 juta rumah tangga diperkirakan akan mendapatkan manfaat dari rencana tersebut, menurut pemerintah metropolitan.
Biaya air dasar di Tokyo umumnya berkisar antara 860 yen (98.000 rupiah) hingga 1.460 yen (167.000 rupiah), tergantung pada diameter pipa air rumah tangga.
Pejabat Tokyo menyatakan bahwa rumah tangga yang menggunakan pipa air berdiameter 2 sentimeter, jenis yang paling umum, diperkirakan dapat menghemat sekitar 5.000 yen pada tagihan air mereka selama empat bulan.
Pemakaian air terukur di atas tarif dasar akan tetap ditagih seperti biasa.
Tokyo telah mengalami musim panas yang terik dalam beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim, yang menyebabkan peningkatan jumlah orang yang dilarikan ke rumah sakit — bahkan kematian — karena sengatan panas. [Kyodo].
Baca Juga: Panas Ekstrem Akibat Krisis Iklim Picu Risiko Kehamilan, Adakah Solusi Atasinya?
Sekilas Mengenal Tokyo
Tokyo nama resminya Metropolis Tokyo adalah salah satu dari 47 prefektur di Jepang yang menjadi ibu kota Jepang sejak 1869.
Sampai sekarang, Tokyo Raya menempati peringkat pertama sebagai wilayah metropolitan terpadat di dunia.
Tokyo menjadi tempat bertakhtanya Kaisar Jepang, pemerintah Jepang, dan Parlemen Jepang. Tokyo mencakup sebagian dari wilayah Kanto, Kepulauan Izu, dan Kepulauan Ogasawara.
Tokyo dulunya bernama Edo ketika Shgun Tokugawa Ieyasu menjadikan kota ini sebagai markas besarnya pada 1603. Kota ini berganti nama menjadi Tokyo setelah Kaisar Meiji menjadikannya sebagai ibu kota dan memindahkan takhtanya dari Kyoto pada tahun 1868.
Metropolis Tokyo dibentuk pada tahun 1943 dari penggabungan antara sistem pemerintahan Prefektur Tokyo.