Fadli Zon Berharap Pelajaran Sejarah Kembali Diwajibkan di Sekolah

Senin, 26 Mei 2025 | 20:16 WIB
Fadli Zon Berharap Pelajaran Sejarah Kembali Diwajibkan di Sekolah
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kiri). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon mengungkapkan, jika pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk memasukan buku hasil penulisan ulang sejarah Indonesia ke dalam kurikulum nasional.

"Nah ini tentu kita akan komunikasi koordinasi dengan kementerian dan lembaga lain," kata Fadli Zon di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Dia berharap juga agar mata pelajaran sejarah bisa kembali diwajibkan di Indonesia.

"Kita berharap juga ada lagi mata pelajaran sejarah itu wajib. Di Amerika saja seluruh bidang apa bukan seluruh bidang, seluruh jenjang itu ada US History ya, kalau warga Amerika tidak lolos US History ya ini tidak akan lolos di jenjangnya itu, di SD-nya, di SMP-nya, di SMA-nya gitu," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, semua dilakukan agar masyarakat di tanah air bisa mengerti sejarah.

"Jangan sampai orang tidak mengerti siapa itu Bung Hatta, coba bikin social experiment deh ya, untuk konten coba ya secara, ngerti nggak siapa itu Sutan Sjahrir atau Tan Malaka? Atau dikira Soekarno-Hatta itu satu nama, karena nama bandarannya Soekarno-Hatta, apalagi disingkat lagi sekarang Soetta lagi. Dikiranya namanya Soetta, ada nama baru gitu ya," tuturnya.

Ia menyebut, penulisan ulang sejarah akan dirampungkan pada 17 Agustus 2025. Kemudian, di bulan Juni atau Juli nanti, pemerintah akan menggelar uji publik.

"Saya katakan ini kan kita ingin 80 tahun Indonesia merdeka, masa kita tidak mempunyai buku. Jadi kita harapkan begitu. Ini kan sudah dimulai dari Januari penulisannya juga sudah," katanya.

6 Alasan Pentingnya Tulis Ulang Sejarah Indonesia

Baca Juga: Fadli Zon Beberkan 6 Alasan Pentingnya Tulis Ulang Sejarah Indonesia

Fadli Zon sebelumnya mengungkapkan terkait urgensi dari proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang akan dilakukan pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu diungkap Fadli Zon dalam rapat kerja Komisi X DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Ia awalnya menjelaskan, dalam proyek itu akan melibatkan 113 sejarawan sebagai penulis.

"113 ini adalah sejarawan, apakah itu guru besar, profesor atau doktor di bidang sejarah, termasuk ada arkeolog, ada yang latar belakangnya arsitektur dari 34 pergurusn tinggi dan 8 institusi, dan 113 penulis. Ada 20 editor jilid dan 3 editor umum. Semua dari kalangan akademisi tadi, arkeolog, georgrafi, sejarah ilmuwam humaniora lainnya," kata Fadli dalam rapat.

Ia mengatakan, adanya rekontruksi terhadap masa lalu bangsa Indonesia ini dianggap penting.

"Sebagai himpunan dari perjalanan sejarah bangsa untuk membentuk National identity atau reinventing Indonesian identity dalam perspektif secara Indonesia Sentris, sebafai bangsa merdeka, berdaulat dan seterusnya," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI