Jamaah gelombang pertama tinggal selama sembilan hari di Madinah sebelum diberangkatkan secara bertahap menuju Makkah Al-Mukarramah. Keberangkatan jamaah dari Madinah ke Makkah berakhir pada 25 Mei 2025.
"Kita siapkan 89 hotel dengan 17.800 kamar di Madinah sebagai tempat tinggal jamaah selama di Madinah. Semua berada di wilayah Markaziyah, dekat dengan Masjid Nabawi, dan beberapa di antaranya dengan standar layanan setara hotel bintang 5," ujar Luthfi.
Selama di Madinah, kata Luthfi, ada sejumlah layanan yang diberikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kepada jamaah.
Setiap orang maksimal mendapat 27 kali makan selama sembilan hari di Madinah. Penyediaan makanan ini disiapkan oleh 21 dapur katering dengan menu khas Nusantara, dari variasi nasi putih, nasi kuning, dan nasi uduk, lengkap dengan lauk-pauk dan sayur mayur cita rasa Indonesia.
Penyediaan layanan akomodasi dan konsumsi bagi 827 orang yang terpisah rombongan, serta proses pemberangkatan mereka dari Madinah menuju Makkah.
"Lebih dari 2.500 bus digunakan untuk memberangkatkan jamaah secara bertahap dari Madinah menuju Makkah," kata dia.
Kemudian, kata dia, 64.380 tasreh (izin perjalanan) diterbitkan dari total 103.806 peserta haji yang masuk Madinah.
Visitasi dan edukasi oleh tujuh petugas bimbingan ibadah kepada 266 kloter, bimbingan khusus bagi 47 peserta haji lansia di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), serta 13 kali pendampingan jamaah yang tertunda keberangkatan dari Madinah menuju Makkah.
"Hingga hari terakhir pemberangkatan menuju Makkah, ada 35 orang yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi, dan 4 orang dirawat di KKHI. Sekitar 12 orang akan diberangkatkan ke Makkah dengan mobil ambulans," kata dia.
Baca Juga: Amran Sulaiman dan Mimpi Besar PPP Lolos Parlemen
Menurutnya, seiring berakhirnya layanan gelombang pertama di Madinah, para petugas haji akan diberangkatkan ke Makkah mulai hari ini untuk memperkuat layanan, utamanya menjelang puncak ibadah haji di Armuzna.