Indikator Politik: Mayoritas Warga Jakarta Setuju Program Sarapan Gratis Pramono-Rano Dibatalkan

Rabu, 28 Mei 2025 | 15:05 WIB
Indikator Politik: Mayoritas Warga Jakarta Setuju Program Sarapan Gratis Pramono-Rano Dibatalkan
Pramono Anung dan Rano Karno
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indikator Politik merilis hasil jajak pendapat mengenai 100 hari kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur di wilayah Jawa. Salah satunya menunjukkan pendapat warga Jakarta mengenai program sarapan gratis yang sempat dicanangkan Pramono Anung dan Rano Karno pada kampanye Pilkada Jakarta 2024.

Program tersebut akhirnya dibatalkan. Peneliti Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, hanya 38,4 persen warga dari populasi yang mengetahui soal pembatalan program sarapan gratis ini.

Menurut dia, pembatalan program sarapan gratis ini terjadi lantaran adanya irisan dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang dilakukan oleh pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara nasional.

“Justru karena ada banyak irisan program sarapan gratis dengan program pemerintah nasional, kemudian dibatalkan,” kata Burhanuddin di Kantor Indikator, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).

Hasilnya, 5,1 persen orang yang mengetahui pembatalan program ini sangat setuju dan 49,9 persen sangat setuju program sarapan gratis dibatalkan. Kemudian, 30,6 persen kurang setuju, 11,8 persen tidak setuju sama sekali, dan 2,8 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.

“Kebijakan pembatalan ini kalau ditanya khusus yang tahu pembatalan program sarapan gratis ini, ternyata memang mayoritas setuju tetapi dalam jumlah yang sangat signifikan tidak setuju dengan pembatalan program sarapan gratis,” ujar Burhanuddin.

Dia menilai responden yang memilih untuk tidak setuju terhadap pembatalan program sarapan gratis ini merupakan warga kelas menengah ke bawah.

“Yang tidak setuju ini kita lihat umumnya kelas menengah ke bawah, mungkin mereka berharap dapat sarapan gratis,” tandas dia.

Perlu diketahui, survei ini dilakukan terhadap 500 warga Jakarta dengan menggunakan metode multistage random sampling. Responden diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Baca Juga: Pramono Anung : Pemasukan Jalan Berbayar Bakal Dipakai untuk Subsidi 15 Golongan Naik Angkutan Umum

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Adapun margin of error dalam survei ini sebanyak 4,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

100 Hari Pramono-Rano

Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim (Chico) menyebut 99 persen program 100 hari Gubernur Jakarta dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sudah terwujud.

"Sebenarnya kalo mau dibilang berapa persen, 99 koma sekian persen. Tapi kan pada prinsipnya ini, bukan hanya dimulai tapi juga disempurnakan," ujar dia di Jakarta, Senin (12/5/2025).

Dia mencontohkan aktivasi taman kota 24 Jam antara lain Taman Leuser, Taman Langsat, dan Taman Ayodya misalnya. Kendati memang masih perlu adanya perbaikan maupun penyempurnaan layanan.

"Misalnya kalau kita bicara taman, kami memberikan ruang untuk UMKM. Sekarang itu terus dilakukan pengembangan terkait itu karena memang ini untuk pertama kalinya," kata Chico.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI