Menurutnya meskipun skrining ketat di pintu masuk tidak lagi diberlakukan seperti masa pandemi, masyarakat tetap dianjurkan memakai masker saat bergejala, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.
“Batam ini dekat sekali dengan Singapura, yang saat ini kasusnya meningkat dan pelabuhan selalu ramai. Maka kewaspadaan tetap penting, apalagi kita memiliki jalur masuk lintas negara yang aktif,” ujarnya.
Edukasi dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi salah satu strategi yang dilakukan melalui promosi kesehatan di puskesmas terus mengingatkan pentingnya deteksi dini dan mengenali gejala COVID-19.
Dinkes Batam juga menjalin kerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memastikan kesiapan dalam merespons potensi lonjakan kasus.
Terkait data terbaru, Didi mengungkapkan bahwa belum ada laporan signifikan mengenai kasus COVID-19 karena saat ini belum dilakukan pemeriksaan atau tes massal.
“Vaksinasi primer kita sudah di atas 100 persen, tapi untuk booster lanjutan memang menurun. Itu sedang dikaji,” tambahnya.
Langkah kewaspadaan ini selaras dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19.
Dalam edaran tersebut disebutkan bahwa kasus COVID-19 di kawasan Asia kembali meningkat, dengan varian dominan seperti JN.1 dan turunannya menyebar di negara-negara seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
Baca Juga: CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?