Suara.com - Jelang Muktamar 2025, suasana di internal Partai Persatuan Pembangunan atau PPP kian memanas. Kali ini sejumlah kader partai berlambang kakbah itu menggeruduk kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (4/6/2025) siang.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa untuk meminta agar Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy alias Rommy dipecat.
Alasannya, lantaran mayoritas kader PPP DKI Jakarta menganggap Rommy telah merendahkan para kader dan membuat sejumlah pernyataan blunder.
Massa datang dengan membawa sejumlah atribut PPP dan spanduk bertuliskan desakan memecat Rommy.
Ketua DPC PPP Jakarta Utara Junaedi menyampaikan, Rommy layak dipecat karena dianggap tak layak memimpin partai.
“Dia harus menghentikan segala kegaduhan dan provokasi antar kader PPP,” kata Junaedi di lokasi, dikutip Suara.com dari keterangannya.
Menurutnya, pernyataan Rommy cenderung tendensisus karena menyinggung para kader di lapisan bawah.
Ia menilai, bahwa hal itu berpotensi memecah belah partai dan menggangu soliditas partai yang bersiap menggelar Muktamar pada September mendatang.
“Dia harus meminta maaf secara terbuka atas segala pernyataanya,” katanya.
Baca Juga: PPP Memanas, Dorongan Kandidat Eksternal Pimpin Partai Ditolak Sejumlah Kader
Sementara itu, Seketeraris cabang PPP Jakarta Barat Siswanto mengakui, akibat pernyataan Rommy suara partai tersebut menjadi turun dalam sejumlah pemilu.
“Sudah beberapa kali kami pemilu kali kalah. Seharusnya dia dipecat karena memang tak berdampak baik bagi partai ini,” kata Siswanto dalam kesempatan yang sama.
Dalam aksi itu juga, Rommy dituntut menyampaikan klarifikasinya.
Menanggapi adanya aksi tersebut, Ketua DPP PPP M. Thobahul Aftoni, menyampaikan, jika massa aksi yang menggelar aksi tersebut beberapa tahun lalu juga melakukan hal serupa dengan menuntut Suharso Monoarfa.
"Hehe, mereka itu kan yang 3 tahun yang lalu demo Pak Suharso, kemudian Pak Suharso kedudukannya diganti oleh Plt Ketum PPP yang sekarang ini. Nah sekarang di ulang lagi. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Gus Rommy didemo, entah siapa lagi selanjutnya yang akan didemo. Bisa jadi Ketua DPW nya sendiri suatu saat bisa didemo juga," kata pria yang akrab disapa Toni menanggapi santai saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (4/6).
Ia justru mempertanyakan massa kader yang berdemo tersebut, soal kontribusi buat partai.