Bantah Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat, PBNU: Tudingan yang Sangat Keji

Jum'at, 13 Juni 2025 | 13:53 WIB
Bantah Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat, PBNU: Tudingan yang Sangat Keji
Ketum PBNU Kh Yahya Cholil Staquf (kiri), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendum PBNU Gudfan Arif. (Foto dok. Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membantah tudingan yang menyebut lembaga tersebut menerima aliran dana dari PT Gag Nikel, perusahaan tambang nikel yang beroperasi di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Bendahara Umum PBNU, Gudfan Arif atau yang akrab disapa Gus Gudfan, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan sangat merugikan organisasi.

"Itu tudingan yang sangat keji," tegas Gus Gudfan kepada wartawan, Jumat (13/6/2025).

Menurutnya, keterlibatan KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur sebagai salah satu komisaris di PT Gag Nikel bersifat pribadi, bukan mewakili organisasi.

Ia menambahkan, PBNU tidak pernah menempatkan pengurusnya di perusahaan swasta maupun BUMN.

“PT Gag bukan milik PBNU. Ia adalah salah satu anak perusahaan BUMN PT ANTAM. Kebetulan yang jadi salah satu komisaris itu adalah warga NU. Jadi tak ada kaitan sama sekali dengan PBNU,” jelasnya.

Tudingan tersebut pertama kali beredar melalui unggahan akun TikTok @tanpadusta, yang menarasikan adanya aliran dana dari Ananda Tohpati yang oleh sebagian kalangan disebut sebagai Andes "Kancil" ke PBNU.

Ananda disebut sebagai anak dari mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, dan dituduh mengelola pengumpulan dana hingga Rp275 miliar per bulan dari lima perusahaan tambang yang beroperasi di Raja Ampat.

Dalam narasi tersebut, donasi dikatakan disalurkan ke sejumlah pihak, salah satunya ke PBNU melalui Gus Fahrur. Namun tuduhan itu langsung dibantah keras oleh yang bersangkutan.

Baca Juga: Izin 4 Tambang Dicabut, Tapi PT GAG Masih Dibiarkan, Analis: Bisa Jadi Kerikil di Sepatu Prabowo

"Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks," ucap Fahrur.

Ia mengaku tidak pernah mengenal sosok Ananda Tohpati dan baru kali ini mendengar namanya disebut-sebut.

Pernyataan serupa disampaikan kembali oleh Gus Gudfan. Ia menegaskan bahwa pengurus PBNU tidak pernah mengenal figur yang dituding sebagai perantara dana dari perusahaan tambang tersebut.

"Kami bisa buktikan dengan data kalau kami sama sekali tak pernah menerima aliran dana dari tambang manapun," ucapnya.

Menanggapi polemik ini, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga menyampaikan klarifikasi terkait posisi Gus Fahrur sebagai komisaris di PT Gag Nikel.

Ia menekankan bahwa jabatan yang diemban oleh individu pengurus tidak selalu terkait dengan posisi mereka di PBNU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI