2 Anggota OPM Tewas dalam Baku Tembak di Yahukimo, TNI Ungkap Alasan Pengejaran

Selasa, 17 Juni 2025 | 20:06 WIB
2 Anggota OPM Tewas dalam Baku Tembak di Yahukimo, TNI Ungkap Alasan Pengejaran
Ilustrasi anggota TPNPB-OPM di Papua. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kelompok Egianus Kogoya tewas usai terlibat baku tembak dengan pihak TNI, di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Yahukimo, Papua, Senin (17/6/2025).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, mengatakan, mulanya pihak TNI hanya ingin melakukan penangkapan terhadap para anggota TPNPB-OPM ini.

Penangkapan terhadap mereka mendasar lantaran sebelumnya kelompok ini melakukan serangan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena, sekaligus merusak kawasan hutan untuk ladang ganja ilegal.

Kristomei juga menjelaskan, pengungkapan ini bermula ketika pihaknya mendapatkan informasi soal keberadaan OPM kelompok Egianus Kagoya.

“Dalam upaya penangkapan, terjadi kontak tembak singkat di Kampung Aleleng yang mengakibatkan dua anggota OPM tewas di tempat dan tidak ada korban jiwa maupun luka di pihak TNI,” kata Kristomei, di Cilangkap, Selasa (17/6/2025).

Dari lokasi kejadian, petugas juga menyita sejumlah barang bukti berupa sepucuk pistol Revolver, sepucuk pistol rakitan, 5 butir amunisi kaliber 9 mm, 1 unit HT, 1 unit telepon genggam, sebuah teleskop optik dan 1 unit Leica 1000 YDSAT.

Kristomei juga menjelaskan, jika operasi ini menjadi bukti nyata TNI hadir di Papua untuk melindungi masyarakat dari teror kelompok bersenjata, sekaligus mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di Bumi Cenderawasih.

"Operasi penindakan ini dilaksanakan dengan terukur, profesional dan proporsional,” ungkapnya.

Kristomei juga meminta agar semua pihak untuk menghentikan tindakan kekekasan dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Baca Juga: Delapan Korban Longsor Gunung Kuda Diduga Masih Tertimbun, Polri Kerahkan Anjing Pelacak

“Kami mengajak semua pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kembali kepangkuan Ibu Pertiwi untuk membangun Papua bersama-sama dalam bingkai NKRI," ungkap Kristomei.

Selama ini Kristimei mengaku jika pihaknya selalu mengutamakan pendekatan secara dialogis dengan membuka pintu dialog dan rekonsiliasi bagi siapapun.

“TNI akan terus mengutamakan pendekatan dialogis, penegakan hukum dan pembinaan teritorial, seraya membuka pintu dialog dan rekonsiliasi bagi siapa pun yang ingin kembali berkontribusi positif bagi bagi kemajuan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI