"Sekarang ini serangannya baik on air di media, di TV, maupun yang ada di media sosial itu serangannya serangan-serangan yang bersifat pribadi, bahkan fitnah-fitnah pribadi yang sama sekali nggak ada isinya tentang substansi, tentang hakikat counter terhadap apa yang kami sampaikan," jelas dokter Tifa.
Melihat aksi para pendukung Jokowi yang sedemikian rupa menyerangnya, dokter Tifa menilai bahwa mereka mulai merasa panik.
"Jadi memang itu menunjukkan justru kepanikan dari bagaimana mereka katakanlah yang melaporkan saya ini panik. Kenapa harus menggunakan termul-termul yang diternakkan begitu banyak, kenapa harus menggunakan buzzer senior pun diturunkan, kenapa? Serang aja dengan bukti, bicara aja diskusi dengan substansi," timpal dokter Tifa.
Selain itu, dokter Tifa mengaku bahwa tak hanya dirinya yang mendapatkan perundungan, namun anaknya pun turut mendapat teror. Dokter Tifa mengatakan alamat tempat tinggalnya berusaha untuk dilacak dan sang anak pun mendapatkan bullying.
Tindakan tersebut dinilai keterlaluan dan mengerikan karena terjadi pada anak-anak.
"Bahkan anak saya pun kena korban. Sekarang anak say dibully juga, anak saya diteror juga, sampai alamatnya di mana ini anak tinggalnya di mana, kan itu mengerikan sekali," kata dokter Tifa.