Suara.com - Fenomena pergerakan tanah yang terjadi di kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Minggu (20/4) lalu mendapat sorotan serius dari Pemerintah Pusat. Bencana alam tersebut menyebabkan sedikitnya 256 jiwa terdampak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meninjau langsung ke lokasi bencana pada Kamis (19/6) kemarin.
Rombongan Kepala BNPB bersama pemerintah pusat dan daerah itu menyaksikan dari atas kerusakan rumah-rumah di titik pergerakan tanah. Rombongan tidak dianjurkan mendekat karena pergerakan tanah masih terjadi hingga kemarin siang.
Terutama pada Rabu (18/6) sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Purwakarta sepanjang hari, menyebabkan struktur tanah menjadi lebih labil.
Menko PMK Pratikno meminta segera dilakukan relokasi terhadap masyrakat yang masih tinggal di sekitar daerah tersebut.
"Melihat kerusakannya seperti ini, harus segera dilakukan relokasi karena perubahan geologi. Lokasi ini tidak lagi aman untuk ditempati. Oleh karena itu, kita harus segera menentukan skenario relokasinya seperti apa," kata Menko PMK Pratikno, dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).
Pratikno menegaskan, pemerintah tidak perlu membuat hunian sementara atau huntara.
![Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno memberikan penjelasan mengenai penerapan kurikulum baru yang memasukan Coding dan AI sebagai mata pelajaran di sekolah. [Suara.com/Lilis]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/19/99976-menteri-pembangunan-manusia-dan-kebudayaan-pmk-pratikno.jpg)
"Yang jelas tidak ada pembangunan huntara, tetapi langsung relokasi," tegasnya.
Lebih lanjut Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan kalau sudah ada dua opsi untuk warga yang terdampak, yakni relokasi terpusat atau mandiri.
Baca Juga: Perang Iran-Israel Bikin Dunia Waswas, SBY Ungkap Pemimpin Gemar Berperang, Siapa?
"Masyarakat akan dilayani (relokasinya) sesuai dengan keinginannya. BPBD yang akan melakukan pendataan warga," kata Suharyanto.
Sementara lahan yang akan digunakan untuk relokasi terpusat saat ini masih dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan Provinsi Jawa Barat dengan bersurat ke Perhutani. Bagi masyarakat yang memilih relokasi mandiri dapat menggunakan tanah miliknya pribadi.
Suharyanto menambahkan kalau pemerintah melalui Badan Geologi akan melakukan studi kelayakan lahan untuk pembangunan hunian baru yang lebih aman bencana.
"Kalau masyarakat ingin relokasi mandiri, tunjukkan tanahnya, jika assesmen Badan Geologi menyatakan lahannya aman, maka Pemerintah akan segera bangunkan rumahnya. Mudah-mudahan proses ini bisa lebih cepat," imbuhnya.
Selain membangun permukiman baru bagi warga terdampak, Pemerintah juga akan membangun infrastruktur guna menunjang aktivitas warga di lokasi relokasi. Pembangunan infrastruktur vital berupa akses jalan dan jembatan rencananya akan didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum ataupun BNPB.
Data terkini yang diterima oleh BNPB per Rabu (18/6) rincian jumlah warga yang mengungsi terdiri dari 145 jiwa mengungsi mandiri di rumah kerabat atau mengontrak dan 111 jiwa mengungsi di Kantor Desa Pasirmunjul.