Suara.com - Sosok muda penuh semangat dan pengalaman, Alvin Reynaldi Setiawan, resmi mendaftarkan diri sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) BPC HIPMI Jakarta Barat.
Wakil Direktur Utama Bomba Grup itu mengusung semangat kampanye bertajuk #BernyALi, yang mencerminkan keberanian, ketulusan, dan komitmen kuat untuk menghadirkan perubahan nyata bagi organisasi dan wirausahawan muda.
Alvin, yang dikenal akrab dengan sapaan "Al", merupakan pengusaha muda yang telah menorehkan rekam jejak di berbagai sektor strategis, mulai dari agroindustri, energi, hingga kemitraan lintas sektor.
Uniknya, niat Alvin untuk maju dalam kontestasi ini bermula dari sebuah momen yang tidak terencana.
Ia awalnya hanya berniat mendampingi salah satu calon lain dalam proses pendaftaran. Namun dari momen itulah, ia menemukan keyakinan bahwa dirinya juga memiliki peran penting untuk diambil.
“Saya melangkah bukan karena merasa paling siap, tapi karena saya mendapat izin — dari senior, rekan, dan diri sendiri untuk bernyali. Untuk belajar, beraksi, dan menjadi jembatan bagi semua elemen di HIPMI BPC Jakarta Barat,” ujar Alvin , Jumat (10/6).

Dalam visinya, Alvin berkomitmen memperkuat konektivitas antara BPC HIPMI Jakarta Barat dengan Badan Pengurus Daerah HIPMI Jaya.
Ia menyatakan siap menjadi perpanjangan tangan dari program-program strategis Ketua Umum BPD HIPMI Jaya, Ryan Haroen, dengan semangat kolaboratif dan implementasi yang konkret.
Alvin membawa gaya kepemimpinan yang solutif, adaptif, serta responsif terhadap kebutuhan wirausaha muda masa kini.
Baca Juga: Blokir 34.321 Konten, Budi Gunawan Ungkap Modus Baru Tampung Duit Judol Pakai Akun QRIS UMKM
Dengan pengalamannya memimpin perusahaan dan menjalin kemitraan lintas sektor, Alvin juga memiliki kemampuan menjembatani komunikasi antar generasi serta mendorong kolaborasi dengan instansi pemerintah, pelaku industri, hingga komunitas lokal.
Sebagai bentuk nyata dari komitmennya, Alvin memperkenalkan arah gerakan yang terangkum dalam akronim A.L.V.I.N. yakni Action – Bergerak nyata dalam pengembangan kewirausahaan dan UMKM.
Leverage – Mengoptimalkan sumber daya dan jaringan untuk pertumbuhan anggota. Vision – Menyatukan visi kolektif yang berdampak.
Innovation – Membawa terobosan dalam setiap program dan aktivitas. Network – Memperluas koneksi lintas sektor dan wilayah.
Alvin juga menaruh perhatian besar pada penguatan sektor UMKM melalui digitalisasi, program inkubasi inovatif, serta penciptaan ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Saya ingin HIPMI Jakarta Barat bisa menjadi mitra strategis pemerintah kota, pelaku industri, dan lembaga pendidikan. Kita bisa ciptakan peluang bersama dan bertumbuh secara kolaboratif,” ucapnya.
Pencalonan Alvin disambut hangat oleh berbagai kalangan di lingkungan HIPMI Jaya.
Banyak pihak menilai gaya kepemimpinannya yang visioner serta semangat kolaboratifnya dapat menjadi energi baru untuk mendorong BPC HIPMI Jakarta Barat menjadi organisasi yang dinamis, inklusif, dan berdaya saing tinggi – tak hanya di tingkat kota, tetapi juga sebagai kontributor aktif dalam penguatan ekonomi nasional.
Sejarah HIPMI
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) adalah organisasi yang lahir dari semangat anak muda Indonesia untuk menciptakan kemandirian ekonomi melalui jalur kewirausahaan.
Didirikan pada tanggal 10 Juni 1972 di Jakarta, HIPMI muncul sebagai jawaban atas kebutuhan untuk menghadirkan wadah khusus bagi para pengusaha muda dalam mengembangkan potensi bisnis, jejaring, dan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
Gagasan pembentukan HIPMI dipelopori oleh sekelompok pengusaha muda yang ingin menciptakan ruang yang inklusif untuk saling belajar, bertumbuh, dan mendorong terciptanya pengusaha-pengusaha tangguh dari generasi muda Indonesia.
Salah satu tokoh sentral dalam kelahiran HIPMI adalah Aburizal Bakrie, yang kemudian dikenal sebagai tokoh penting dalam dunia usaha maupun politik Indonesia.
Ia juga tercatat sebagai Ketua Umum HIPMI periode awal dan berperan besar dalam membentuk fondasi organisasi.
Visi dan Misi Awal
Sejak awal, HIPMI memiliki visi untuk mencetak pengusaha muda nasional yang mampu bersaing di tingkat global.
Misinya mencakup pengembangan SDM wirausaha, advokasi kebijakan pro-bisnis kepada pemerintah, serta memperkuat sinergi antara pengusaha muda dengan sektor-sektor strategis lainnya.
HIPMI tidak sekadar menjadi organisasi networking, tetapi juga menjadi katalisator perubahan ekonomi melalui kontribusi anggotanya dalam berbagai sektor industri, mulai dari pertanian, manufaktur, teknologi, hingga sektor jasa dan digital.
Peran Strategis HIPMI dalam Perekonomian Indonesia
Sepanjang perjalanannya, HIPMI telah melahirkan banyak tokoh nasional yang kemudian menjadi pemimpin baik di dunia bisnis maupun pemerintahan.
Di antaranya adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan Bahlil Lahadalia, yang sempat menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia melalui struktur organisasi di tingkat nasional (BPP), provinsi (BPD), dan kabupaten/kota (BPC), HIPMI menjadi wadah efektif dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan di berbagai daerah.
HIPMI juga aktif mengadakan berbagai kegiatan seperti pelatihan bisnis, forum investasi, expo UMKM, dan advokasi regulasi yang berpihak pada pelaku usaha muda.
Selain itu, program HIPMI Goes to Campus (HGTC) secara rutin digelar untuk menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini di kalangan mahasiswa.
Transformasi di Era Digital
Memasuki era digital dan ekonomi kreatif, HIPMI juga ikut bertransformasi. Organisasi ini mendorong anggotanya untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi serta menjalin kemitraan dengan startup, inkubator bisnis, dan investor global.
Kepemimpinan di HIPMI selalu berganti setiap periode secara demokratis melalui Musyawarah Nasional (Munas), dan dari waktu ke waktu menghasilkan figur-figur muda potensial yang memiliki visi progresif untuk memajukan kewirausahaan Indonesia.