Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) baru yang mewajibkan hotel-hotel berbintang di Ibu Kota menampilkan nuansa Betawi.
Aturan ini berlaku khususnya bagi hotel bintang empat dan lima, yang diwajibkan mengangkat budaya asli Jakarta minimal dua bulan setiap tahunnya.
"Saya sudah membuat surat keputusan Instruksi Gubernur, meminta kepada semua hotel-hotel baik bintang 4, bintang 5, selama dua bulan dalam satu tahun betul-betul harus hotelnya bernuansa Betawi," ujar Pramono di GOR Cenderawasih, Jakarta Barat, Senin (23/6/2025).
Menurut Pramono, penerapan aturan ini bukan sekadar simbolis. Ia menyebut bahwa para pekerja hotel akan mengenakan pakaian adat Betawi dan menyajikan kuliner khas sebagai bagian dari pengalaman tamu.
"Apa yang terjadi? Mereka pakai pakaian sehari-harinya Betawi, masakan Betawi yang enak-enak dikurasi, ditampilkan di hotel itu," lanjutnya.
Langkah ini, kata Pramono, merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Salah satu yang pertama menjalankan instruksi ini adalah Hotel Borobudur di Jakarta Pusat.
"Kalau pengin tahu, sekarang yang sudah sedang melaksanakan itu adalah Hotel Borobudur sehingga dengan demikian ini bagian dari Pemerintah Jakarta melaksanakan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024," pungkasnya.
Pemprov DKI Berusaha Selamatkan Ondel-ondel
Baca Juga: Bank Jakarta Akan Punya Kantor Baru Mewah di Lokasi Strategis! Ini Bocoran dari Gubernur
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengaku saat ini pihaknya sedang membahas soal peraturan daerah (perda) soal larangan Ondel-ondel digunakan untuk mengamen.
Penggodokan aturan tersebut dilakukan Bersama Pemprov DKI Jakarta dengan Lembaga Adat Masyarakat Betawi.
Tak hanya itu, Rano mengemukakan bahwa komponen yang dibahas dalam aturan tersebut juga membahas kesenian tradisional lainnya.
Pria yang akrab disapa Bang Doel ini mengaku bahwa rencana pelarangan Ondel-ondel digunakan untuk mengamen, sudah mendapat respon positif dari para tokoh adat dan budaya Betawi.
Sebabnya, sebagai pemerintah provinsi, Bang Doel ingin kesenian Betawi bisa diambil alih dengan baik.
Saat disinggung soal kapan Perda tersebut bakal terbit, Doel belum bisa menjawabnya rinci.